(Romo Frans Ama Nue)
Romo Frans Ama Nue, tutup usia Sabtu, 26/3/16, genap berusia 71 tahun di RSUD dr. Hendrikus Fernandez Larantuka.
"Malam tadi Romo masih ikut prosesi Jumat Agung. Memang Romo sebelum
Paskah sempat dirawat di Rumah Sakit. Awalnya di rawat di Klinik
Lebao,dan karena HB rendah, Romo dirujuk ke RSUD dr. Hendrikus
Fernandez. Kurang lebih seminggu dirawat di Rumah Sakit. Hari Selasa
(22/3/16)Romo keluar dari Rumah Sakit. Hari Kamis Putih kemarin Romo
ikut ekaristi di Gereja Sanjuan Lebao. Jumat pagi sempat juga mengikuti
prosesi laut namun tidak sampai selesai. Malam tadi Romo ikut prosesi
Jumat Agung, saat pulang dari prosesi, romo sempat mengeluh badan lemas
dan napas terasa sesak. Atas keluhan itu, pagi tadi sekitar jam 05.00
Romo dihantar ke rumah sakit dan mendapat perawatan di UGD. Kami tidak
menyangka siang tadi sekitar Pkl 12.30 romo meninggalkan kita semua.
Demikian tutur salah satu keluarga Romo Frans di samping jenazah Sabtu
(26/3/16) di ruang jenazah RSUD dr. Hendrikus Fernandez.
Berdasarkan keterangan dari Romo Fransiskus Hurit, Jenazah Romo Frans Ama Nue malam ini akan disemayamkan di Rumah Keluarga Bapak Aloysius Kene Masan di Lingkungan Kota Sau satu. " Malam ini jenazah disemayamkan di rumah keluarga. Besok pagi didoakan di Gereja Sajuan Lebao pada misa ke dua. Sorenya didoakan di Gereja Katedral Larantuka. Rencana pemakaman akan terjadi pada Selasa, 29/3/16 di Pekuburan Imam Katerdal Larantuka," Kata Romo Pei.
Romo Frans Ama Nue saat ini mengajar di STIPAS Waibalun, SMP St. Yusuph Larantuka dan menjadi Penasehat di Koperasi Sinar Saron.
Umat Flores Timur merasa sangat kehilangan dengan meninggalnya Romo Frans Ama Nue. Ia merupakan salah satu tokoh kemanusiaan di Flores Timur. Pejuang hak rakyat kecil dan melayani umat dengan penuh ketulusan. Kata Ansel Atasoge, Romo Frans adalah guru kebenaran dan keadilan.
Hadir melayat jenazah diantaranya, Sekretaris Daerah (Sekda) Sikka Valens Sili Tupen, Asisten II Setda Flotim Petrus Pemang Liku, Ketua Komisi C DPRD Flotim Ignas Uran, Kadis PPO Flotim Bernadus Beda keda, Anggota DPRD Flotim Robert Rebon Kreta, biarawan Biarawati,keluarga dari Adonara, umat di kota Larantuka, dan juga awak media Pos Kupang, Flores Pos, TVRI Kupang, Kompas TV, TV ONE, Aktualita NTT dan cendana.news.
Sebelum meninggal dunia, Romo Frans sempat mendapatkan minyak suci dari Romo Adu Kerans dan Romo Fransiskus Hurit di ruang perawatan.(Maksimus Masan Kian)
Berdasarkan keterangan dari Romo Fransiskus Hurit, Jenazah Romo Frans Ama Nue malam ini akan disemayamkan di Rumah Keluarga Bapak Aloysius Kene Masan di Lingkungan Kota Sau satu. " Malam ini jenazah disemayamkan di rumah keluarga. Besok pagi didoakan di Gereja Sajuan Lebao pada misa ke dua. Sorenya didoakan di Gereja Katedral Larantuka. Rencana pemakaman akan terjadi pada Selasa, 29/3/16 di Pekuburan Imam Katerdal Larantuka," Kata Romo Pei.
Romo Frans Ama Nue saat ini mengajar di STIPAS Waibalun, SMP St. Yusuph Larantuka dan menjadi Penasehat di Koperasi Sinar Saron.
Umat Flores Timur merasa sangat kehilangan dengan meninggalnya Romo Frans Ama Nue. Ia merupakan salah satu tokoh kemanusiaan di Flores Timur. Pejuang hak rakyat kecil dan melayani umat dengan penuh ketulusan. Kata Ansel Atasoge, Romo Frans adalah guru kebenaran dan keadilan.
Hadir melayat jenazah diantaranya, Sekretaris Daerah (Sekda) Sikka Valens Sili Tupen, Asisten II Setda Flotim Petrus Pemang Liku, Ketua Komisi C DPRD Flotim Ignas Uran, Kadis PPO Flotim Bernadus Beda keda, Anggota DPRD Flotim Robert Rebon Kreta, biarawan Biarawati,keluarga dari Adonara, umat di kota Larantuka, dan juga awak media Pos Kupang, Flores Pos, TVRI Kupang, Kompas TV, TV ONE, Aktualita NTT dan cendana.news.
Sebelum meninggal dunia, Romo Frans sempat mendapatkan minyak suci dari Romo Adu Kerans dan Romo Fransiskus Hurit di ruang perawatan.(Maksimus Masan Kian)