Jumat, 30 Juni 2017

Wabup Flotim Buka Kegiatan Reuni Pelajar (Di Desa Leraboleng Kecamatan Titehena Flotim)

Wakil Bupati Flores Timur (Flotim) Agustinus Payong Boli, Minggu (18/6/17) membuka Kegiatan Reuni Pelajar di Desa Leraboleng Kecamatan Titehena Flotim. Kegiatan yang dipusatkan di Halaman Gereja St. Antonius dari Padua Leworok ini, dihadiri sedikitnya 400 orang.
Kehadiran Wakil Bupati Flotim disambut secara adat, di gerbang Desa Leraboleng. Wabup melakukan  pengguntingan pita,  kemudiaan dikalungi selempang selanjutnya seremoni adat bau lolon (menumpahkan sedikit minuman ke tanah sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur). Di pintu masuk Wabup didampingi seorang Imam bersama Camat Titehena, Kornelis Kowa Deket, dan warga Leraboleng.
Agustinus Payong Boli, pada kesempatan itu mengatakan kehadirannya membuka kegiatan Reuni Pelajar Desa Leraboleng sebagai wujud dukungan Pemda Flores Timur terhadap Ikatan Keluarga Leworook, Pemerintah Desa Leraboleng, para inspirator dan seluruh komponen yang telah menggagas kegiatan.” Kehadiran saya atas nama  kami berdua Bupati Flotim Anton Hadjon dan saya Agustinus Payong Boli sebagai wujud dukungan Pemda Flores Timur terhadap Ikatan Keluarga Leworook, Pemerintah Desa Leraboleng, para inspirator dan seluruh komponen yang telah menggagas kegiatan. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan  partisipasi kaum pelajar, pemuda dan seluruh pemangku kepentingan yang ada di desa ini untuk berkontribusi dalam pembangunan di desa. Di Lewotana ini.


Kegiatan reuni pelajar Desa Leraboleng  digagas oleh keluarga Leworook yang ada di luar desa sebagai bentuk perhatian dan kepedulian terhadap kemajuan dan kesadaran masyarakat Desa Leraboleng akan pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya. Reuni sebenarnya lebih dimaknai sebagai kesempatan untuk memberikan contoh atau model bagi generasi muda Leraboleng yang kini sedang menuntut ilmu untuk berusaha menjadi sukses dan memperoleh lapangan pekerjaan yang pantas. Jembatan antara generasi yang dulu dan sekarang perlu dibangun melalui reuni seperti ini dimana ada warna baru dukungan keluarga Leworook yang sudah sukses mengantar anak-anak menjadi kaum terpelajar dan dijadikan contoh bagi orang tua yang ada di Leworook.
Kegiatan Reuni Pelajar diisi dengan pentas budaya, lomba menggambar dan mewarnai untuk tingkat PAUD, lomba melukis bebas untuk anak SD, lomba pidato dan berbagai macam lomba lainnya. Pertandingan olahraga juga turut mewarnai kegiatan ini diantaranya, Volley ball, bola kaki, lari karung dan tarik tambang. Termasuk  akan dilaksanakan sarasehan keluarga dengan berbagai materi yang akan dimanfaatkan sebagai moment berbagi pengalaman. 

Camat Titehena, Kornelis Kowa Deket pada kesempatan itu mengatakan, tujuan dari reuni pelajar, salah satunya adalah menjadikan kegiatan reuni pelajar ini sebagai kegiatan yang bermutu dan berdampak terhadap perilaku dan perubahan karakter, mental dan spiritual bagi kaum pelajar dan pemuda Desa Leraboleng.
Dalam kesempatan yang sama, seperti yang dilakukan Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli sebelum – sebelumnya saat menghadiri sebuah kegiatan yakni memberikan bantuan berupa tabungan pendidikan kepada anak-anak dari keluarga tidak mampu pada SDK ST. Antonius Dari Padua Leworok. (Jhon Rou Boli- Simpatisan Agupena Flotim)


Literasi Ala SMPK St. Gabriel Larantuka

Ada yang menarik dan unik, dipandang bagi siapa saja yang menginjakan kakinya di lingkungan SMPK St. Gabriel, yang berlokasi di Kelurahan Sarotari Tengah Kecamatan Larantuka Kabupaten Flotim NTT.


 Sekolah yang dipimpin tangan dingin seorang Suster M. Bonavantura, PRR (Suster Bona), menerapkan Gerakan Literasi yang kreatif. Mereka meyakini, bukan hanya suara yang keras untuk merubah suatu hal, tetapi jauh dari itu tulisan sesungguhnya memiliki daya dan pengaruh kuat untuk merubah sesuatu.

Sudut dan lorong - lorong sekolah diisi dengan tulisan - tulisan yang berisi ajakan, nasehat dan motivasi - motivasi untuk segenap warga sekolah. Beberapa tulisan tertera pada bak air sekolah, tong sampah, batang pohon, kayu bekas yang dicat, dinding pagar, tembok dan beberapa titik lainnya yang dikemas warna - warni. Menarik untuk dibaca, dihayati, kemudian ditaati.
Ini cara dan gaya menegur yang santun dan tegas. Pesan ajakan disiplin, rajin belajar, jujur, mencintai lingkungan, bermimpi meraih cita- cita dan Cinta akan Tuhan ditemukan dalam tulisan - tulisan kreatif Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dibawah dampingan guru.


Menurut Suster Bona, Kepala SMPK St. Gabriel, dengan tulisan - tulisan itu, memberi dampak positif untuk kedisplinan guru, dan siswa juga semua warga sekolah dalam menjaga kebersihan lingkungan sekolah untuk menjadikan sekolah sebagai tempat atau taman belajar yang aman, nyaman dan sehat.

Maksimus Masan Kian, Ketua Agupena Cabang Flores Timur bersama rekan – rekan pengurus memberi apresiasi dan berterima kasih kepada SMPK St. Gabriel yang telah mendukung gerakan literasi di Flotim dengan cara yang berbeda, unik dan kreatif. “Cara SMPK St. Gabriel dalam menerapkan gerakan literasi di sekolah bagi kami unik dan kreatif. Hal baik ini, patut diteladani oleh sekolah lain di Kabupaten Flores Timur,’kata Maksi ( Humas Agupena Flotim)


Eksotisme Nuha Pantai Meko (Di Kecamatan Witihama Pulau Adonara Flotim- NTT)

Nuha Meko, demikian orang-orang menyebut pulau kecil di tengah laut ini. Hari selasa siang, (27/6/17) tepat pukul 12.50 Wita, bersama istri dan rombongan sahabat serta keluarga kami tiba di kampung Meko. Meko merupakan Dusun III Desa Pledo Kecamatan Witihama. Kampung Meko ini berpenduduk mayoritas Bajo, dan 100% beragama Islam.
Melihat waktu di hanpond, saya pun bergegas menuju rumah warga untuk meminta air wudhu guna melaksanakan sholat dzuhur di Masjid Kampung ini. Seorang ibu yang rumahnya tak jauh dari masjid menyiapkan air untuk saya. Karena waktu sholat yang tepat telah lewat, saya pun sholat dzuhur sendirian.
Selepas menunaikan kewajiban ini saya beserta rombongan menuju Nuha menggunakan perahu dengan tarif Rp. 15.000 perorang untuk perjalanan pergi dan pulang dengan jarak tempuh kurang lebih 700 Meter dari bibir pantai Meko. Kami akhirnya tiba di hamparan pasir putih yang luasnya sekira 20 M x 12 M. Sungguh sangat menakjubkan, saat tiba di tempat ini telah banyak orang, sebagian orang sudah cukup saya kenal. 

Tidak ada aktivitas lain di tempat ini. Selain memanfaatkan kamera hanpond dan berbagai kamera guna mengabadikan setiap detik moment berharga di tempat ini. Kejernihan air laut, membiru, semilir angin sepoi menambah romantis suasana.
Perpaduan akan kejernihan lautnya dengan hamparan kristal pasir putih yang lembut menambah cantik dan eksotik tempat ini. Ketika tiba di tempat ini pengunjung seakan digoda untuk tetap bertahan di tempat ini. Di sebelah timur berdiri kokoh Ile Ape yang seakan tengah menyampaiakan ketakjubannya pada alam Adonara. Begitu juga dari arah utara Ile Boleng menjulang tinggi menyentuh awan. 

Deretan perbukitan yang dipenuhi dengan rerumputan hijau dan pohon lontar. Meskipun ombak di tempat ini tidak membahayakan, tetapi pengunjung wajib berhati-hati terutama terhadap anak-anak karena belum ada life guard.
Sebagai anak Adonara yang lahir di tanah ini, rasanya tak sempurna kecintaan kita terhadap Adonara jika kita belum mengunjungi tempat ini.( As’yari Hidayah Hanafi – Pengurus Agupena Flotim)

Beasiswa Pena Anak Santi Sima Gama di Flotim (Bekerjasama dengan Agupena Flotim)


Santi Sima Gama (Dosen/Penulis) Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Sanata Dahrma Yogyakarta setahun ini menggagas Beasiswa Pena Anak Santi Sima Gama, untuk anak – anak se- Indonesia khususnya perempuan yang memiliki kemampuan dasar yang baik di dunia menulis, tetapi secara ekonomi keluarga kurang mendukung.
Ada satu tujuan mulia, Santi Sima, Perempuan pena dalam gerakan ini adalah membantu anak  perempuan untuk bisa menggapai mimpi mereka melalui dunia buku dan pena.

"Sejak 10 tahun bergelut di dunia pena dan sastra, semua mimpi saya bisa terwujud hanya dengan membaca dan menulis. Saya sampai dititik ini dan bisa kuliah hingga jenjang S2, hanya karena sebatang pena. Oleh karena itu, saya tergerak hati membuka program beasiswa pena anak, yang sudah berjalan setahun ini. Tujuan cuma satu, agar makin banyak anak perempuan bisa menggapai mimpi mereka melalui dunia buku dan pena,"demikian hal yang melatari Santi Sima Gama (Dosen, Penulis) menjalankan program ini.
Berkat kerja sama dengan Pengurus Asosiasi Guru Penulis Indonesia (Agupena) Cabang Kabupaten Flores Timur (Flotim) program beasiswa ini akhirnya didapat juga oleh seorang putri Sikka yang orang tuannya mengadu nasib di tanah nagi, Kota Larantuka Kabupaten Flores Timur. Asty Wodon namanya. Siswa kelas III SDK Sarotari ini, menyampaikan terima kasih tulus atas beasiswa yang diterimanya. Gadis cilik murah senyum ini, pekan yang lalu bertandang ke Sekretariat Agupena Flotim menyampaikan terima kasih atas beasiswa yang boleh ia dapatkan. " Mama dan Bapa bilang terima kasih. Sampaikan terima kasih kami untuk Kaka Santi di Yogyakarta. Kapan Kaka Santi ke Larantuka? Ujar tulus dari Asty. 

            Bantuan yang diterima Asty ditasfer langsung dalam bentuk uang cash ke rekening dan selanjutnya digunakan untuk keperluan pendidikan khususnya dalam upaya meningkatkan kemampuan Asty dalam menulis. Bantuan akan diterima setiap bulan.
            Maksimus Masan Kian, Ketua Agupena Flotim memberi apresiasi kepada Santi Sima Gama yang menaruh peduli pada dunia pendidikan di Flotim khususnya dunia menulis dengan memberikan bantuan beasiswa Pena Anak Santi Sima Gama. “Beasiswa Pena Anak Santi Sima Gama, adalah cara yang kreatif dalam membantu anak meningkatkan kreasinya di dunia menulis. Ini sebuah gerakan yang patut diapresiasi, karena berdampak positif dalam meningkatkan semangat anak untuk berkarya dalam dunia tulis menulis. Gerakan ini patut diteladani,’kata Maksi.(Humas Agupena Flotim)

Sebelum Daftar, Anak Baca Koran

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Wulanggitang Kecamatan Wulanggitang Kabupaten Flores Timur, memberlakukan cara unik dalam rangkaian pendaftaran siswa baru.  Pendaftaran siswa baru pada sekolah itu, yang mulai dibuka, Jumat (30/6/17) dikemas berbeda dari tahun tahun sebelumnya. Siswa yang datang bersama orang tuannya selama proses antrian, anak diwajibkan untuk membaca koran dan buku yang disiapkan oleh panitia pendaftaran. Masing – masing anak, mendapat kesempatan membaca 5 – 10 menit.
            Salah satu anggota Tim Penggerak Literasi SMPN 1 Wulanggitang, Valentinus Waton pada kesempatan itu mengatakan,  ide menyiapkan bahan bacaan dan mewajibkan siswa calon siswa baru membaca sebelum mendaftar berangkat dari inisiatif Tim Penggerak Literasi tingkat sekolah yang melihat minat baca siswa selama ini yang sangat minim. “Ide menyiapkan bahan bacaan dan mewajibkan siswa calon siswa baru membaca sebelum mendaftar berangkat dari inisiatif Tim Penggerak Literasi tingkat sekolah yang melihat minat baca siswa selama ini yang sangat minim. Apalagi siswa dari sekolah dasar. Kesadaran membaca siswa masih kurang.Memotivasi siswa untuk membaca, juga adalah bagian dari upaya mengurangi siswa bermain hanpon, menonton televisi dan kegiatan lain yang menganggu belajarnya. Gerakan ini kami lakukan lebih awal kepada siswa di hadapan orang tua agar anak dan orang tua tahu, di sekolah ini serius menghidupkan gerakan literasi yang membutuhkan kerja sama dari siswa dan dukungan dari orang tua,’kata Valens

            Sementara itu Gaspar Tukan, Kepala SMPN 1 Larantuka pada kesempatan yang sama menyampaikan, apresiasi teman – teman guru yang tergabung dalam Tim Penggerak Literasi Tingkat sekolah yang menginisiasi gerakan ini. “Saya berbangga dengan aksi sederhana ini tetapi memberi pesan dan makna yang dalam, baik kepada siswa maupun kepada orang tua akan pentingnya kegiatan membaca. Gerakan ini sebagai gambaran awal kepada siswa dan orang tua tentang lembaga SMPN 1 Wulanggitang yang serius menjalankan gerakan literasi di sekolah dan dengan menaruh harap, dukungan dari orang tua dalam mendampingi anak di rumah. Bagi Gaspar Tukan, membangun generasi emas Flores Timur, tidak terlepas dari upaya meningkatkan semangat membaca dari anak. Membaca menambah pengetahuan, meningkatkan kecerdasan dan mendorong siswa untuk mampu membaca situasi sosial yang terjadi di masyarakat. Peka, dan dapat menghasilkan karya – karya inspiratif hasil dari aktivitas membaca yang tekun,’kata Gaspar.
Maksimus Masan Kian, Ketua Cabang Agupena Flores Timur memberi apresiasi kepada SMPN 1 Wulanggitang yang telah bergandengan tangan dengan Agupena Cabang Kabupaten Flotim dalam menghidupkan gerakan literasi di Bumi Flotim. “Mewakili segenap Pengurus Agupena Cabang Flotim, menyampaikan apresiasi dan rasa bangga kepada SMPN 1 Wulanggitang yang telah menggagas ide – ide kreatif dalam menumbuhkan gerakan literasi dasar di sekolah. Semoga terus dipertahankan dan ditingkatkan gerakan yang dapat membentuk karakter anak bangsa ke arah yang lebih baik ini,’kata Maksi. (Novanto Balack Waton – Pengurus Agupena Flotim/Guru SMPN 1 Wulanggitang)