Sabtu, 28 Juli 2018

Mengenal Kampus, Menaruh Impian (Sosialisasi Tingkat SMA Oleh Ikatan Alumni SMAN 1 Adonara Timur)


Mengangkat tema “Mengenal Kampus, Menaruh Impian” Ikatan Alumni Sekolah Menengah Atas  (SMA ) Negeri 1 Adonara Timur  mengadakan Kegiatan Sosialisasi Tingkat SMA pada Kamis, 26 Juli 2018 di Waiwerang Wotan Kecamatan Adonara Timur Kabupaten Flores Timur. Sasaran kegiatan ini untuk siswa SMAN 1 Adonara Timur.
Ambrosius Beda Niron, S.Pd, mewakili Kepala SMAN 1 Adonara Timur dalam sambutan pembukaannya menyampaikan apresiasi dan rasa bangga kepada alumni SMAN 1 Adonara Timur yang memiliki kepedulian dalam memajukan pendidikan di rahim yang telah melahirkan mereka. “Peningkatan kualitas pendidikan menjadi tanggungjawab bersama, dan kehadiran adik- adik Mahasiswa yang adalah alumni di sekolah ini sangat membantu lembaga dalam peningkatan mutu. Pendidikan yang berorentasi pada mutu akan memberi jaminan terhadap sebuah perubahan,”kata Ambros. Ia berharap kegiatan ini benar-benar membawa manfaat bagi anak – anak kelas XII (Dua Belas).


Alowisius Berani, Alumni SMAN 1 Adonara Timur yang saat ini menjadi Mahasiswa Undana – FKIP Pendidikan Bahasa Inggris mendapat kesempatan pertama memaparkan materi dengan topik “Tujuan dan Impian”. Pada topik ini, Alowisius mengatakan, kesuksesan berawal dari mimpi. “Impian selalu menjadi motivasi yang akan membawah anda pada tujuan hidup anda, untuk itu dalam mewujudkan impian kita harus mempunyai keberanian, yakni keberanian untuk melaksanakan dan mewujudkan impian tersebut,”tutur Alowisius
Alumni lainnya, Boli Abon, Mahasiswa Undana – FISIP Ilmu Politik, mengangkat topik “Mengenal Kampus”. Boli Abon memaparkan bagaimanapun latar belakang seseorang, ia jangan pernah merasa takut untuk gagal. Butuh keyakinan bahwa setiap orang mempunyai potensi dalam diri yang tidak dimilik orang lain. Semua dapat mewujudkannya itu lewat dunia kampus. “Saya ajak adik – adik sekalian untuk saat ini mulai menggantungkan mimpi untuk siap menginjakan kaki di dunia kampus. Di sana akan ada banyak ilmu dan beragam pengalaman yang bisa di petik sebagai bekal memasuki dunia kerja nantinya. Banyak cara dilakukan untuk sukses, namun di jalan pendidikan lebih berpeluang memberi kesuksesan jangka panjang,”ajak Boli Abon.
Sementara, Dionisius Ama Soba, Mahasiswa Undana – FISIP Ilmu Politik menyampaikan materi tentang “Lingkungan Kampus”. Dion membagikan tips soal bagaimana seorang mahasiswa yang aktif kuliah pintar – pintar membagi waktu untuk bergabung dalam organisasi lokal maupun nasional yang nantinya akan bermanfaat bagi diri anda, dimana organisasi tersebut bisa membentuk Karakter untuk menjadi seorang pemimpin.
Salah satu peserta kegiatan, Nurman Surat Geroda, Siswa SMAN 1 Adonara Timur – Jurusan IPA, di akhir kegiatan mewakili teman –teman menyampaikan ucapan terima kasih kepada Alumni SMAN 1 Adonara Timur - Angkatan Tahun 2016 yang telah meluangkan waktu untuk bersosialisasi tentang dunia kampus. “Kami kelas XII sangat senang mendapat sosialisasi dari Kaka Alumni tentang dunia kampus. Pertemuan ini telah memotivasi kami untuk memiliki mimpi yang sama seperti kaka- kaka mereka,”katanya.
Ikatan Alumni SMAN 1 Adonara Timur diketuai oleh Rofinus Kia Beliti. Sementara Dewan Pembina adalah Anggota DPD RI Syafrudin Atasoge. (Boli Abon – Alumni SMAN 1 Adonara Timur )

Minggu, 22 Juli 2018

Bupati Flotim Borong Karya Kerajinan Tangan Orang Muda Lewoblolo



Bupati Flores Timur, Antonius Hubertus Gege Hadjon memborong sebagian karya kerajinan tangan Orang Muda Lewoblolo, Desa Tuwagoetobi, saat yang hadir dalam Acara Hari Ulang Tahun (HUT) Karang Taruna Karya Baru Lewoblolo, Selasa (17/7/18). Hasil karya yang dibeli oleh Bupati Flores Timur diantaranya, sekian kerajaninan anyaman dari daun lontar, anyaman bambu, topi dan tas yang terbuat dari Sarung Adat Lamaholot,tempat asbak dari siput dan bambu, baju yang didesain dengan gambar Rumah Adat Lamaholot, selendang, foto keindahan alam Desa Tuwagoetobi, jagung titi, dan lain- lain. 


Bupati Flores Timur, pada kesempatan itu menyampaikan konsep selamatkan orang muda yang menekankan pada bagaimana kita bergerak bersama merubah mind set orang muda untuk memaksimalkan potensi yang dimiliki. Bagi Bupati Anton Hadjon, semua yang tersedia di alam bisa mesehjaterakan, jika dimanfaatkan secara kreatif. “Hanya dengan daun lontar, dan bambu saja, sekian karya bisa dihasilkan.Hari ini saya temukan karya itu ada di sini, karya Anggota Karya Baru Lewoblolo.Saya bangga. Lanjutkan karya kreatif ini,”ajak Bupati Flotim. Hal lain yang disampaikan, berkaitan dengan peluang usaha dan kalkulasi keuntungan yang bisa didapat dari aktivitas menenun.




Menurut Bupati Flotim, Peraturan Bupati (Perbub) yang mengatur tentang penggunaan Busana Adat Lamaholot untuk pelajar mulai dijalankan di awal tahun pelajaran 2018/2019.”Kami melihat fenomena, anak-anak kita lebih suka menggunakan batik yang dipesan dari luar Flores Timur, artinya uang kita beri kepada orang luar. Padahal kita punya potensi. Kenapa tidak kita gunakan busana kita sendiri.Dengan menggunakan Busana Adat Lamaholot, secara tidak langsung meningkatkan rasa cinta akan Budaya Lamaholot dan membuka ruang untuk hidupnya aktivitas para penenun di daerah. Busana yang kita miliki, jika mau dibandingkan dengan batik dari luar daerah, kualitas busana kita tidak kalah bersaing. Mari kita lestarikan dengan cara-cara sederhana yang sedang kita jalankan ini,”kata Anton Hadjon.


Saverinus Laga Payong, Ketua Karang Taruna Karya Baru Lewoblolo, menyampaikan terima kasih kepada Bupati Flores Timur, atas motivasi dan apresiasi yang diberikan kepada orang muda yang tergabung dalam Karang Taruna Karya Baru. “Hari ini adalah sejarah, organisasi Karya Baru yang kecil ini, bisa dikunjungi orang nomor satu di Flores Timur. Niat tulus Pa Bupati, secara tidak langsung merangsang orang muda untuk terus berkarya. Misi selamatkan orang muda yang digaungkan di Flores Timur telah membangkitkan semangat kepercayaan diri kami, bahwa kami orang muda di kampung yang dalam keterbatasan pendidikan dan wawasan bisa bersaing ke dunia luar. Terima kasih Pa Bupati,”ungkap Saverius.


Alumnus SMA Swasta Katolik Lamaholot Witihama ini, menaruh harap kepada Bupati Flores Timur, untuk bisa memberikan bantuan pembuatan Lapangan Futsal sebagai ruang penyaluran bakat dan potensi di bidang olahraga, pemberian modal untuk pengembangan usaha kreatif sebagai kelanjutan karya mereka saat ini, juga memohon kepada Bupati Flores Timur, agar bisa melibatkan karya baru dalam pelatihan peningkatan kapasitas orang muda di tingkat kabupaten, maupun di luar Kabupaten Flores Timur.(Mmk)

Bupati Flotim Resmikan Pondok Baca Nubun Puhun di Desa Tuwagoetobi



Bupati Flores Timur, Antonius Hubertus Gege Hadjon, pada Selasa (17/7/18) meresmikan Pondok Baca Nubun Puhun di Honihama Desa Tuwagoetobi Kecamatan Witihama. Kunjungan perdananya ke Desa Tuwagoetobi, memenuhi undangan dari Pengurus Karang Taruna Karya Baru Lewoblolo, yang pada hari itu melangsungkan Acara Hari Ulang Tahun (HUT) Karya Baru Lewoblolo ke 38. 

Hadirnya Pondok Baca di Desa Tuwagoetobi, tepatnya di Dusun Lewoblolo berkat kerjsama antara Asosiasi Guru Penulis Indonesia (Agupena) Cabang Flores Timur (Flotim) dengan Karang Taruna Karya Baru Lewoblolo. Kehadiran pondok baca perdana di Desa Tuwagoetobi ini, mendapat respon dan dukungan dari masyarakat setempat. Semua bergotong royong melakukan pembangunan. Guru- guru, yang ada di Desa Tuwagoetobi dilibatkan dalam merancang kegiatan edukatif di tempat ini dalam pengembangan literasi dasar di tingkat desa. 

Bupati Flores Timur pada kesempatan itu mengatakan, iklim literasi di Flores Timur sedang tumbuh dan hal itu, dinilainnya baik sebab dengan demikian, anak­-anak sejak dini diperkenalkan dunia kreatif yang mereka peroleh dari aktivitas membaca dan menulis. Menurut Bupati Flotim, dengan membiasakan anak membaca lalu mendorong mereka untuk menulis, secara tidak lansgung membangkitkan dan menghidupkan titik titkm kreativitas dan dirinya. “Hadirnya pondok baca di tingkat desa, tujuannya jangka panjang. Kita tidak saja membangun fisik. Tetapi juga membangun manusia. Membangun Sumber Daya Manusia. Dan melalui Gerakan Literasi inilah, potensi dan kreasi anak kita dapat kembangkan. Saya sendiri sejak mahasiswa mengkoleksi banyak buku. Bahkan beberapa mahasiswa yang menyelesaikan tugas akhir meminjam buku dari saya.Saat ini, di rumah saya juga masih banyak buku yang tersimpan. Jika ada yang memungkinkan untuk dikirim ke Pondok Baca Nubun Puhun akan kita kirim setelah ini,’kata Bupati Flotim.


Pondok Baca Nubun Puhun berada persis di Samping Balai Pertemuan Dusun Lewoblolo di bagian timur. Bangunan sederhana ini menggunakan bambu dengan atap seng bekas. Dindingnya di cat dengan beragam warna, juga dihiasi dengan lukisan dan kata kata motivasi yang ditempatkan di dinding bagian luar, juga di bagian dalam. Di bagian depan, terdapat sebuah Majalah Dinding (Mading) yang berisi beberapa tulisan fiksi karya anak dan Anggota Karya Baru juga foto dokumentasi kegiatan usaha dana, kegiatan sosial, olahraga dan wisata yang dilakukan oleh anggota Karya Baru. Nama Nubun Puhundiberi oleh Ketua Adat Lewo Honihama, Klementinus Demon Arep. Nubun artinya tunas, dan Puhun artinya bunga.  Tunas berarti baru tumbuh. Bunga berarti mekar/berkembang. Dalam artian lain, nubun puhun berarti orang muda yang sedang bertumbuh dan akan berkembang dalam karya-karya baru. 

Pengelolah pondok baca ini adalah, Stanislaus Lamapaha, Wakil Kepala SMA Swasta Katolik Witihama.Bagi Stanis, tersediannya pondok baca di desa akan menjadi arena belajar yang menarik, kreatif dan terbuka untuk siswa. “Jika di sekolah mereka belajar di dalam gedung di batasi dengan kursi dan meja. Di pondok baca ini mereka belajar langsung terbuka di alam,’kata Stanis Lamahapa.(Mmk)

Minggu, 15 Juli 2018

17 Juli 2018, Bupati Flotim Beri Motivasi Untuk Ratusan Orang Muda di DesaTuwagoetobi



Bupati Flores Timur, Antonius Hubertus Gege Hadjon dijadwalkan akan hadir pada Selasa (17/7/18) di Dusun Lewoblolo Desa Tuwagoetobi untuk memberikan motivasi kepada orang muda yang tergabung dalam Karang Taruna Karya Baru Lewoblolo.Orang nomor satu di Flores Timur memastikan kehadirannya, sebab misi pertama dalam pembangunan di Flores Timur saat ini adalah “Selamatkan Orang Muda”

Di Desa Tuwagoetobi, tepatnya Dusun Lewobololo, Bupati Anton Hadjon akan bertemu dengan ratusan orang muda yang tergabung dalam Karang Taruna Karya baru, yang pada hari itu, akan merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke 38 (tiga puluh delapan) tahun berdirinya organisasi orang muda ini.

Rin Riberu, Keapal Bagian (Kabag) Hubungan Masyarakat (Humas) Setda Flores Timur, saat dikonfirmasi Kabar Flotim Kamis (12/7/18) menyampaikan kepastian itu. “Surat dari Karang Taruna Karya Baru sudah kami terima sejak pekan lalu, dan sudah dijadwalkan dalam agenda resmi Bupati. Segala hal yang berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan untuk kegiatan ini sudah kami siapkan, dan informasi akan kehadiran Bapak Bupati di Desa Tuwagoetobi telah kami sampaikan kepada Beliau (Bupati Flotim). Pak Bupati sudah menyatakan kesediaan untuk hadir memberikan motivasi kepada orang muda di Desa Tuwagoetobi, tepatnya orang muda yang tergabung dalam Karang Taruna Karya Baru Lewoblolo,”Kata Rin.

Di momen itu nantinya, anggota Karya Baru dalam keterbatasan menampilkan hasil karya kerajinan tangan dari bahan lokal berupa anyaman dari daun lontar, karya yang memanfaatkan sampah anorganik dan karya lainnya. Karya- karya itu, akan di panjang pada pondok -pondok kecil yang dibangun sekitar lokasi kegiatan. Tidak hanya itu, Orang Muda Karya baru juga menghadirkan Bupati untuk melaunching Pondok Baca yang mereka gagas di Dusun Lewoblolo Desa Tuwagoetobi. Pondok baca ini, oleh Ketua Adat Honihama, Klementinus Demon Arep memberi nama "Nubun Puhun" Nubun artinya tunas, dan Puhun artinya bunga.Tunas berarti baru tumbuh.
Bunga berarti mekar/berkembang. Dalam artian lain, nubun puhun berarti orang muda yang sedang bertumbuh dan akan berkembang dalam karya-karya baru. Pengelolah pondok baca ini adalah Wakil Kepala SMA Swasta Katolik Lamaholot Witihama, Stanislaus Lamapaha.

Bupati yang giat mendorong misi selamatkan orang muda sebagai salah satu pilar pembangunan ini, memberi apresiasi, menyambut baik undangan ini dan bersedia hadir. "Ini kreasi yang menarik dari orang muda di desa yang mesti didukung. Bukan soal hasil yang maksimal, tetapi semangat mereka yang sudah memulainnya. Memang banyak potensi orang muda di kampung. Walau tidak berpendidikan tinggi potensi mereka luar biasa. Tugas kita adalah mendampingi dan mengarahkan mereka untuk karya- karya positif menggunakan bahan bahan lokal di sekitar tempat tinggal, termasuk memanfaatkan sampah untuk menghasilkan barang yang dapat digunakan kembali. Ini yang namanya kreativitas orang muda. Saya dukung itu," ungkap Bupati Flotim.

Di sesi lainnya, Bupati Flotim memberikan apresiasi terhadap masyarakat Flotim yang secara swadaya mendukung gerakan literasi di Flores Timur. Menurut Bupati, tanpa menunggu pendeklarasian Kabupaten Flotim sebagai Kabupaten Literasi, warga sudah secara swadaya melakukannya, ini pertanda iklim literasinya sedang tumbuh baik. "Sebagai pimpinan di daerah, kami memberi apresiasi kepada warga yang secara swadaya mendukung gerakan literasi dasar dengan membangun pondok baca dan taman baca, kiranya niat baik ini terus tumbuh sebagai kontribusi kita dalam mendukung pembangunan di daerah. Gerakan literasi, secara tidak langsung meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sejak dini,"kata Bupati Flotim, Anton Hadjon.(Maksimus Masan Kian)

Selasa, 10 Juli 2018

Pater Jessing : Lewotana Memanggil Saya

(Pater Ludger Jessing, SVD)

Lewotana memanggil saya...
Dan saya menjawabi panggilan itu, dengan merayakan Pesta Emas Imamat saya Lewotana Witihama.

Itulah kalimat yang di ucapkan Pater Ludger Jessing, SVD, di pembukaan sambutannya, dalam acara syukuran Pesta Pelindung Paroki dan 50 tahun Imamat Pater Ludger Jessing, SVD, Selasa (10/7/18).

“Lewotana Maran Balik......Lewotana Maran Balik....,kata itu diucapkan oleh masyarakat Witihama saat saya, meninggalkan Witihama 30 tahun yang lalu, tepatnya di tahun 1989. Waktu itu ada banyak umat yang menahan saya untuk tidak meninggalkan Witihama, namun saya berkata, saya harus pergi. Ketika saya naik ke dalam mobil dan mobil perlahan meninggalkan Paroki Witihama, ina-ina Santa Anna dan beberapa masyarakat Witihama, berteriak sambil menangis mengiringi perjalanan saya. Mereka berteriak sambil berkata Lewotana maran balik, lewotanah maran balik,” tutur Pater Jessing membuat haru hadirin yang hadir pada acara itu.

”Kata-kata Warga Witihama yang memanggilnya pulang adalah kalimat yang selalu terngiang di telinga saya. Dan karena, Lewotana memanggil, saya menjawabi panggilan itu dengan merayakan Pesta Emas Imamat saya di lewo titen ini. .Perayaan ini, adalah anugerah terindah dan terbesar dalam hidup saya. Namun yang paling penting dari perayaan ini adalah Tite harus menjaga persatuan dan kesatuan lewo titen. Pesta ini menjadi kesempatan yang baik untuk persatuan itu,” Kata Pater. 

Pater pada kesempatan itu, memuji  Umat Witihama, yang mendorong dan menjaga, tumbuhnya benih-benih panggilan menjadi Imam, Biarawan biarawati di Paroki Witihama. “Kita patut mensyukuri anugerah panggilan di Paroki ini,”kata Pater 

Diakhir sambutannya, Pater Jessing menitipkan pesan kepada semua hadirin untuk selalu menjaga dan menjalin persaudaraan dan kekeluargaan di Lewotana. karena itu adalah sumber kekuatan. “Mari menjaga dan menjalin persaudaraan dan kekeluargaan di Lewotana. karena itu adalah sumber kekuatan, pesan Pater Jessing.

Acara kebersamaan ini, dihadiri oleh sekitar 4000 (empat ribu) masyarakat kecamatan Witihama, baik yang Katolik maupun Islam, Tua maupun Muda. Semuanya memadati, tempat resepsi di halaman Aula Jessing Witihama. Bahkan ada yang tidak mendapatkan kursi dan rela berdiri disekitar tenda perayaan hingga acara berakhir.
Perayaan Ekaristi Puncak 50 Tahun Imamat Pater Jessing dengan Motto “Cinta Kristus yang Mendorong Aku”

Selasa (10/7/18) menjadi hari puncak perayaan Pesta Pelindung Paroki sekaligus Perayaan 50 Tahun Imamat Pater Jessing, SVD. Imam asal Jerman yang 18 tahun bertugas di Witihama dengan banyak catatan pelayanan dan pembangunan. 

Kasih Allah tidak pernah habis-habisnya, bagi umatNya. CintaNya telah menjaga, melindungi ziarah Paroki Witihama hingga saat ini. sehingga semua umat Paroki boleh merayakan pesta Pelindung Paroki. semuanya terjadi karena cinta Tuhan yang begitu dahsyat serta doa Bunda Maria Pembantu Abadi. 

Dan ditengah sukacita akbar ini, Tuhan telah menghadirkan HambaNYA Imam Allah, Pater Ludger Jessing, SVD sehingga boleh merayakan 50 tahun Imamatnya bersama dengan seluruh umat Paroki Witihama.
Berbagai pengalaman dan peristiwa telah membingkai dan menghiasi perjalanan hidup Pater Jessing selama 50 tahun dalam ziarah Imamatnya. Hari-hari yang berlalu telah menjadi saksi, betapa pilihan Allah ini laksana bejana tanah liat yang rapuh dan selalu mengandalakan kasih setia Tuhan sebagai perisai dalam menapaki panggilan hidup sebagai Imam. 

Terinspirasi oleh motto : Caritas Christi Urget Me, sang Jubilaris telah melayani Tuhan dan UmatNYa selama 50 tahun sebagai Imam Tuhan dan Gereja. Perayaan Ekaristi hari ini, dihadiri oleh seluruh umat Paroki Witihama, mulai dari Stasi Oringbele Gunung hingga Stasi Regong, dari Balaweling hingga Watololong serta umat Wilayah I – Yerusalem. 

Mereka berbondong-bondong memadati Gereja Paroki Witihama, bahkan ada yang sudah datang sebelum jam 06.00 wita, padahal perayaan misa dimulai pada pkl.08.00 wita. “takut tidak dapat tempat duduk” kata salah seorang umat yang datang tepat pkl. 06.00 wita.

Selang beberapa waktu, sebelum lonceng kedua berbunyi, Gereja sudah penuh oleh umat. Semua halaman Gereja baik sebelah selatan, timur dan bagian depan Gereja dipadati oleh umat, bahkan ada yang rela berjemur di halaman belakang Gereja serta ada yang berdiri karena ketiadaan kursi/bangku hingga misa selesai. Gereja seakan tidak mampu menampung ribuan umat yang membludak menghadiri perayaan misa ini.
Perayaan Misa dipimpin oleh Pater Ludger Jessing, SVD bersama 27 Imam konselebran dari Dekenat Adonara, Larantuka, Maumere, dari Pulau Timor, serta para Imam asal Paroki Witihama. 

Pater Siprianus Ola Rotok, SVD, sebagai Imam Pengkotbah, (ditunjuk oleh Pater Jessing untuk membawakan kotbah dalam misa hari ini) dalam kotbahnya, mengatakan bahwa Tuhan telah memperlihatkan CintaNYA kepada Witihama melalui hambaNYA seorang Imam dalam diri Pater Ludger Jessing. Hal ini bukanlah sebuah kebetulan. Rupanya sudah diintuisi oleh Pater Jessing ketika beliau masih belajar di Seminari Tinggi. Makanya ketika beliau dithabiskan di Techny, USA, dia memilih Motto : “Caritas Christi Urget Me” (Cinta Kristus Mendorong Aku).
“Cinta Kristus inilah yang mendorong Pater Jessing untuk melepaskan segala kenyamanan hidupnya dinegara maju untuk datang dan mengabdi di Witihama.
Cerita tentang keadaan Witihama waktu itu dan bagaimana Pater Jessing berkarya. Itu semua dilakukannya karena merasa terdorong oleh Cinta Kristus itu sendiri. Cinta Kristus ini juga membuat Pater Jessing tetap mengenang Witihama” lanjut Pater Sipri Ola Rotok dalam kotbahnya. 

Pater Siprianus Ola Rotok, juga mengisahkan bahwa salah satu lagu kesukaan Pater Jessing hingga saat ini, adalah Lagu “Teti Hadun Tanah Ile Boleng” lagu ini yang selalu didengungkan dan didendangkan oleh Pater Jessing selama di Amerika Serikat. (Pater Jessing saat ini bersama Pater Sipri di satu Paroki, di Texas Amerika Serikat). 
Perayaan Ekaristi hari ini sungguh sangat meriah. Meriah karena dihadiri oleh ribuan umat Paroki Witihama. Meriah karena para Imam, biarawan/wati asal Paroki Witihama juga turut hadir dalam perayaan ini. Dan lebih dari itu perayaan ekaristi hari ini meriah karena liturginya yang sangat meriah dan luar biasa, dengan lagu-lagu dan koor dari Paduan Suara Paroki Witihama. (Maksimus Masan Kian & Emanuel Ola Masan Lamabelawa)