Rabu, 14 Oktober 2015

PROFIL KEPALA SMAN 1 ADONARA BARAT

Nama Lengkap            :           Yohanes Juang Boli, S.Pd
Nama Panggilan          :           John
TTL                             :           Waihelan, 7 Juni 1969
Nama Istri                   :           Anastasia Palan Suban
Nama Anak                 :           1. Aloysius Christian Einstein Boli
                                                2. Theresia Mulyani Ina Boli

Yohanes Juang Boli, S.Pd. Nama ini tentu sudah tak asing lagi bagi kalangan warga masyarakat Desa Waiwadan, bahkan hampir di seluruh wilayah kecamatan Adonara Barat. Ya, siapa yang tak kenal atau hanya sekedar tahu tentang sosok pria 46 tahun itu yang kini menjabat sebagai Kepala SMAN 1 Adonara Barat. Setelah resmi dilantik sebagai Kepala SMAN 1 Adonara Barat, 20 November 2011 yang lalu, Pak John terbilang cukup sukses dalam memimpin lembaga satuan pendidikan tersebut. Terbukti, dalam kurun waktu 4 tahun terakhir ini, SMANSA ADOBAR mamou membuktikan kualitasnya dalam berbagai kompetisi di tingkat regional, bahkan sampai ke kancah nasional, antara lain sebagai Juara 1 OSN Tingkat Kabupaten tahun 2014, untuk 4 mata pelajaran sekaligus, juara 1 OSN Tingkat Kabupaten tahun 2015, untuk mata pelajaran TIK, Juara 2 O2SN Tingkat Propinsi bidang Bulutangkis tahun 2013, Juara 1 Lomba Pidato Bahasa Inggris Tingkat Kabupaten tahun 2014, Pembicara Terbaik Debat Bahasa Inggris Tingkat Kabupaten tahun 2015, Juara 1 Lomba Festival Budaya tahun 2015, dan yang paling membanggakan adalah Juara Nasional Lomba Teater tahun 2013. Dalam hal perolehan nilai UN, ternyata SMANSA ADOBAR juga selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada 2012, 132 peserta UN lulus 100%. Pada tahun berikutnya, 2013, dari 125 peserta UN, hanya ada 1 orang yang tidak lulus dalam UN. Tapi, di balik kegagalan itu, ada prestasi yang cukup membanggakan dari 2 orang siswa dari program Bahasa yang meraih nilai UN murni 8,5 dan seorang siswa meraih nilai UN Bahasa Indonesia 8,0. Tidak hanya itu, secara pribadi, pada tahun 2013 itu pula, Pak John berhasil meraih Juara 1 Kepala Sekolah Berprestasi tingkat Kabupaten Flores Timur dan Juara 3 Tingkat Propnsi NTT
            Di balik kisah kesuksesan itu, ada serangkaian peristiwa kehidupan yang mewarnai perjalanan beliau. Pada tahun 1979, beliau menempuh pendidikan dasar di SDK Leter, Bukit Seburi. 1984-1986, beliau belajar di SMP Swasta Paladhya Waiwerang, dan pada 1987-1990, beliaun belajar di SMA PGRI Larantuka. Setamat dari SMA, beliau melanjutkan pendidikan di Universitas Nusa Cendana (UNDANA) Kupang, dari tahun1991-1993.Beliau tamat dengan gelar D3 Pendidikan Fisika. Setelah itu, beliau mengajar di SMA PGRI Larantuka selama 2 tahun, terhitung sejak tahun 1995-1997. Pada 1997, beliau mendaftar untuk melanjutkan pendidikan S1 di UNDANA, karena pada waktu itu, seseorang yang tamat D3 tidak dapat mengikuti tes CPNS. Namun, pada saat yang bersamaan, ternyata pemerintah mengeluarkan peraturan baru yang memperbolehkan tamatan D3 untuk mengikuti tes CPNS. Diantara 34 pelamar Fisika, hanya ada 7 orang yang dinyatakan lolos, dan Puji Tuhan, salah satunya adalah Pak John. Alhasil, beliau tetap melanjutkan kuliah sambil bekerja. Beliau sempat mengajar di Sabu dan akhirnya dipindah-tugaskan ke SMPN 2 Takan, Kabupaten Kupang,sebuah daerah yang berjarak sekitar 97 km dari kota Kupang, sejak tahun 1997-2006. Pada bulan Februari 2006, beliau mengajukan permohonan perpindahan tugas ke kabupaten Flores Timur mengingat bahwa sang istri pada waktu itu sedang bertugas di RSUD Larantuka. Permohonan tersebut dikabulkan, dan akhirnya beliau resmi dipindahkan ke Kabupaten Flores Timur, dan sempat ditempatkan pada bagian kurikulum Dinas PPO Kabupaten Flores Timur selama 1 tahun. Selanjutnya, pada tahun 2007-2008 (hanya 8 bulan), beliau mengajar mata pelajaran Fisika di SMA PGRI Larantuka. Pada tahun 2008, beliau dipercayakan menjadi Koordinator Bimbingan Olimpiade SMA PGRI Larantuka. Alhasil, 4 siswa bimbingannya berhasil lolos menjadi Juara 1 OSN Tingkat Kabupaten. Dan sebagai penghargaan atas keberhasilan beliau ini, maka beliau diutus untuk mendampingi 24 siswa peserta OSN Tingkat Provinsi NTT.
            Atas ketekunan beliau maka pada tahun 2008, beliau dipercayakan mengisi kekosongan Guru Fisika SMAN 1 Larantuka, karena pada waktu itu Pak Pit Ratu yang merupakan Guru Fisika di sekolah tersebut harus menempuh pendidikan S2 di UNPAD Bandung. Beliau mengajar di sekolah tersebut selama 3 tahun, sampai pada tahun 2011. Karena memang pada dasarnya, beliau adalah orang yang hebat, maka dimanapun beliau bertugas pasti akan selalu mencetak prestasi. Buktinya, pada tahun pertamanya mengajar, terdapat 75 sisiwa yang lulus UN Fisika dengan nilai murni tertinggi 6,25; terendah 4,25 dengan rata-rata 5,0. Pada tahun 2010, terdapat 3 kelas IPA yang berhasil lulus UN Fisika dengan nilai murni terendah 6,0; tertinggi 9,75 dengan rata-rata 8,0. Semua kerja keras beliau itu akhirnya membuahkan hasil yang luar biasa. Pada tanggal 20 November 2011, beliau resmi dilantik sebagai Kepala SMAN 1 Adonara Barat. Meskipun telah menduduki kursi seorang kepala sekolah, tidak membuat beliau merubah diri menjadi sosok yang arogan. Filosofi hidupnya tetap sama , yaitu ‘KITA BEKERJA SAMBIL BELAJAR DAN BELAJAR SAMBIL BEKERJA”. Beliau memilih Manajemen Partisipasif dalam kepemimpinannya dengan melibatkan seluruh warga sekolah dalam segala program sekolah. Mengenai target di tahun 2016 mendatang, beliau optimis bahwa SMANSA ADOBAR akan akan tetap meraih prestasi yang terbaik di tingkat regional, maupun nasional. Ya, semoga harapan Bapak Kepala Sekolah kita ini dapat terwujud dan akan menjadi suatu kebanggaan bagi kita semua. SEMOGA!
                                                                                                           Waiwadan, 14 Oktober 2015
 

Ditulis oleh : Katarina E. Istiari Lamablawa (Pemimpin Redaksi SMA Negeri 1 Adonara Barat)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar