Asosiasi Guru Penulis
Indonesia (Agupena) Cabang Flores Timur (Flotim) di Hari Ulang Tahun ke 3 tahun
2018 menggelar seminar nasional tentang literasi digital.
Seminar yang dihadiri
ratusan pendidik dari daratan Flores dan Lembata ini di gelar di Multi Event Hall Pembinaan Orang
Muda Keuskupan Larantuka Sabtu (3/3/18)
Seminar dibuka oleh
Bupati Flores Timur Antonius Gege Hadjon. Hadir Sekretaris Dinas PKO Flotim Diston
Fernandez, Ketua Yayasan Persekolahan Katolik (Yapersuktim) Romo Thomas Labina,
Pr, kepala UPTD, Kepala Sekolah dan sebanyak 342 peserta seminar yang berasal
dari Kabupaten Flores Timur, Lembata, Sikka hingga Ngada. Termasuk penggiat
Taman Baca, Ibu PKK dari desa di Kabupaten Flores Timur.
Ketua Agupena Flotim,
Maksimus Masan Kian mengantar seminar dengan mengatakan pentingnya seminar hari
itu dan tantangan setelahnnya. Kata Maksi belum apa – apa menyelenggarakan
seminar. Terpenting pasca seminar apa yang harus dilakukan.
Ia juga menceritakan
kilas balik terbentuknya Agupena Flotim 3 tahun silam. “1 Maret 2018 3 tahun
silam, bertempat di salah satu ruang kelas yang kami pinjam waktu itu di SMAN 1
Larantuka. Sedikitnya 26 guru berikrar membentuk sebuah wadah yang namanya
Asosasi Guru Penulis Indonesia (Agupena) Cabang Kabupaten Flores Timur sejak
itu bersama teman teman guru kami berproses hingga saat ini. Usia kami masih
balita, tentu belum banyak yang dapat kami lakukan dalam menumbuhkan iklim
ilimiah dan bersama mendorong meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten
Flores Timur, olehnya dukungan selalu kami harapkan dalam gerakan bersama
meningkatkan kualitas pendidikan di Flores Timur.
Maksi mengatakan pentingnya
literasi digital, bahwa sudah saatnya, kemampuan membaca masyarakat terutama
generasi muda perlu diarahkan dengan kecerdasan memahami arus informasi digital
dan keadaban bermedia sosial. Jangan sampai, perkembangan digital menimbulkan
masalah dan menciptakan konflik di tengah masyarakat, kata Maksi.
Bupati Anton Hadjon
mengapresiasi Agupen Flotim dibawah kepemimpinan Maksimus Masan Kian yang
selalu teguh dalam gerakan literasi meski dihujani banyak kritikan.
Bupati Flores Timur
Antonius Gege Hadjon mengaku kagum dengan kegiatan yang dilakukan Agupena
Flotim selama ini. Diam – diam, dalam kapasitasnya sebagai Kepala Daerah selalu
mengamati gerakan literasi di Flotim selama ini dihidupkan oleh guru guru
kampung.
Bagi Bupati Anton, tak
perlu gedung yang megah sebagai perpustakaan. Cukup dengan sebuah gubuk kecil
yang penting menyediakan buku bacaan yang memadai. Selain itu disertai motivasi
yang mengajak masyarakat terutama anak sekolah untuk selalu membaca buku.
Bupati Flotim berjanji
jika gerakan literasi sudah mengakar di masyarakat, baru ia bersedia
mendeklarasikan Flotim sebagai Kabupaten Literasi. Menurut Bupati Anton gerakan
literasi di Flotim terus berkembang setiap hari dan berharap selalu bertumbuh
dan mengakar di masyarakat. Hidupnya gerakan literasi di Flotim kata Bupati
Anton tidak lepas dari inisiatif orang muda terutama guru muda yang terwadah
dalam Agupena Flotim.
Tak lupa ia berpesan
kepada para guru agar menjadi seorang penulis yang baik, bijak menggunakan
media sosial dalam bingkai nilai nilai Kelamaholotan. Terutama dalam
menyampaikan kritik dan saran agar tetap menjaga sopan santun sebagai Orang
Lamaholot.
Hadir sebagai
narasumber, Herwin Hamid, S.Pd, M.Pd, Guru Berprestasi Tingkat Nasional Bindang
Literasi Digital, Yanuardi Syukur, S.Sos, M.Si, Pengurus Agupena Pusat, Yohanes
Donbosco Lobo, S.Pd, Perintis Gerakan Katakan Dengan Buku, Santi Sima Gama,
S.Psi, M.Pd, Penulis, Thomas Akaraya Sogen, M.B.A, Ketua Agupena Wilayah NTT,
Plasidus H. Fernandez, Sekretrias Dinas PKO Flotim, Romo Thomas Labina, Ketua
Yapersuktim dan Maksimus Masan Kian, S.Pd, Ketua Agupena Flotim. ( Humas Agupena Flotim)
Mantap ama
BalasHapus