Selasa, 14 Februari 2017

Beda Pilihan Itu Wajar! (Damai Menyongsong Pilkada Flotim)

Oleh: Maksimus Masan Kian
Ada 101 daerah di Indonesia yakni 7 Provinsi 76 Kabupaten dan 18  Kota pada tanggal 15 Februari 2017 nanti, akan melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak. Pilkada dilaksanakan, untuk memilih pemimpin baru, dan secara langsung membangun iklim demokrasi di daerah.
Di Nusa Tenggara Timur (NTT) ada 3 Kabupaten/ Kota yang akan berpartisipasi dalam ajang ini yakni Kota Kupang, Kabupaten Lembata dan Flores Timur (Flotim). Khusus di Kabupaten Flotim, terdapat 6 (enam) Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati  yang siap bertarung merebut hati Rakyat Flotim untuk siap menjadi “ Pelayan Rakyat” 5 tahun ke depan. Mereka diantaranya Andreas Ratu Kedang,  Paulus Tokan ( Ande- Paul), Lukman Riberu, Marianus Arakian Bulin (Lurus), Yoseph Lagadoni Herin, Marius Payong Pati (Doa Ema), Antonius Doni Dihen, Thedorus Wungubelen (Antero), Yoseph Usen Aman, Michael Fernandez ( Rumah Kita) dan Antonius Gege Hadjon, Agustinus Payong Boli ( Bereun).
Figur –figur  ini adalah putra terbaik Flores Timur. Baik Paslon independen maupun dukungan koalisi partai, masing- masing menawarkan visi, misi, dan program kerja yang unggul untuk kemajuan Flotim. Proses perjuangan menjadi orang nomor 1 (satu) di Flotim telah mereka lalui sejak masih sebagai bakal calon, ditetapkan menjadi calon, hingga saat ini sementara melaksanakan masa akhir kampanyenya sesuai jadwal yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum Daeraha (KPUD) Flotim. Keenam Paslon dengan semangat perubahan melewati tahapan  kampanye dari hari ke hari. Masuk keluar kampung, naik gunung turun ke lembah, melewati jalan yang terjal, melintasi kali, dan menyeberangi air laut demi menjangkau sedikitnya 19 Kecamatan dan 250 desa di Flotim, memperkenalkan diri, menawarkan program dan meyakinkan masyarakat untuk menentukan pilihannya secara tepat.
 Kampanye dialogis, debat Paslon, hingga kampanye terbuka atau rapat umum telah dilewati Paslon mempertajam visi, misi, dan program kerja unggulan membangun kabupaten kepulauan ini. Ada putra Flores Timur Daratan, Putra Adonara, juga Putra Solor. Semua menawarkan yang terbaik dan strategis menghantar Flotim menjadi kabupaten yang lebih sejahtera, mandiri dan berkompoten.
***
Kampanyepun berlalu, warga perlahan mulai “jatuh cinta” pada Paslon pilihannya.  Berbagai pertimbangan dan argumentasipun bermunculan untuk menentukan pilihan. Hemat penulis, ada beberapa hal yang mendorong warga pemilih sudah mulai menetapkan pilihanya: Pertama, adanya tawaran program yang cocok dengan kebutuhan warga pemilih. Bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pelosok dengan kesulitan dasar akan  air, jalan, jembatan,  listrik,  dan jaringan telkomsel, tentu akan tertarik pada Paslon yang programnya konsen memperhatikan infrastruktur dasar tersebut.Warga Flotim juga akan yakin dan memilih Paslon yang siap membuka lapangan pekerjaan, jika sekian lama ini mereka hanya bolak- balik memegang map masuk keluar kantor melamar pekerjaan, namun tidak ada jawaban positif untuk menerima mereka bekerja. Begitupun, warga yang tidak mempunyai biaya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pada bidang pendidikan dan kesehatan, akan memantapkan pilihannya kepada Paslon yang konsen programnya pada pemberian akses pendidikan dan kesehatan yang mudah dan murah. Demikian halnya dengan pemenuhan kebutuhan lain pada bidang pertanian, perikanan dan pariwisata, juga keinginan warga akan pemerintahan yang bersih, bebas korupsi dan tercipta kota yang aman dan nyaman, akan mendapat dukungan. Prinsipnya ada tawaran program dari Paslon yang dapat memenuhi kebutuhan. Ada kalkulasi yang dilewati, sebelum menentukan pilihan. Tidak sekedar memilih “kucing dalam karung”
Kedua, memilih karena Keluarga dan saling mengenal. Pertimbangan ini dalam artian bahwa sebelum Pilkada berlangsung, warga sudah mengenal Paslon jauh sebelumnya.Bahkan tidak sekedar mengenal. Ada hubungan kedekatan secara emosional yang sangat kuat. Mereka berasal dari satu rumpun keluarga, satu suku, dan pertimbangan kekeluargaan lainnya. Kelompok ini tidak akan melakukan kalkulasi yang jauh untuk menentukan pilihan. Setia pada pilihan. Tidak gampang dipengaruhi. Ada cerita masa lalu baik suka maupun duka yang mereka pernah rasakan dan lalui bersama.
Ketiga, tokoh dalam Tim Sukses Paslon. Istilah Tim Sukses (Timses) dalam Pilkada adalah orang yang sangat berpengaruh dalam usaha memenangkan paslon tertentu. Kalangan akar rumput begitu mudah terpengaruh dan gampang diarahkan jika Timses yang hadir adalah tokoh berpengaruh. Baik dalam kapasitas sebagai pejabat publik, tokoh adat,  tokoh agama, maupun tokoh muda.
Keempat, publikasi program dan aktivitas Paslon melalui media. Media menjadi sarana promosi yang ampuh. Mampu mengangkat popularitas Paslon dalam waktu yang singkat. Publikasi yang intensif di media massa, tidak bisa dilihat sepeleh. Ini efektif memberi pengaruh terlebih pada kelompok masyarakat kelas menengah ke atas. Media mampu menanamkan pengaruh di dalam pikiran publik yang membaca informasi yang disajikan. Tak heran, menjelang Pilkada Paslon memasang iklan –iklan kampanye di media massa. Percaya atau tidak percaya, opini dan isu berekembang di kalangan masyarakat salah satu sumbernya adalah  pemberitaan di media.
***
Warga pemilih memiliki dasar pertimbangan dan argumentasi masing –masing dalam menentukan pilihan. Hal yang mesti dijaga adalah, jangan sampai perbedaan pilihan lantas menimbulkan konflik hingga merusak tatanan sosial masyarakat yang sudah tertata baik selama ini.Tetaplah cerdas dan berpikir positif dalam menyikapi perbedaan pilihan. Tanamkanlah dalam pikiran masing- masing bahwa Pilkada hanyalah sesaat dan kemudian menghasilkan pemimpin untuk selanjutnya mengurus daerah ini lewat dukungan semua kita. Pilihan berbeda tidak berarti Paslon yang menang bukan pemimpin kita, tidak! Satu yang terpilih dari 6 Paslon yang ada, mutlak  menjadi pemimpin semua warga Flotim, menjadi Bupati untuk seluruh Rakyat Flotim. Hindari fitnah dan membanding –bandingkan jumlah massa pendukung antara satu Paslon dengan Paslon lainnya. Berikut, berusaha untuk jangan mengklaim kemenangan sebelum ada penetapan resmi dari KPUD. Bungkus dulu klaim kemenangan sebelum ada penetapan resmi, ini akan lebih baik dalam memupuk persaudaraan. Jangan lebih dulu mengumbar kemenangan, apalagi sebelum berlangsungnya pemungutan suara. Semua warga tentunya berharap Pilkada yang akan dilaksanakan nanti adalah Pilkada yang aman dan damai. Wento Eliando Wartawan Flores Pos, dalam Diskusi di Radio Swasta Pemerintah Daerah (RSPD) Flotim, Jumat (10/2/17) mengatakan, untuk menjaga kedamaian jelang Pemilu maupun pasca pemilu, maka masing – masing Paslon, Timses dan semua pendukung tidak bisa semuanya siap menang, tetapi juga siap kalah. Saya pikir pernyataan ini ada benarnya, karena terkadang kita hanya bisa terima kemenangan, namun menolak kekalahan. Ini berpotensi menciptakan kekisruhan. Olehnya, mari kita tetap menjaga suasana jelang pilkada  hingga penetapan hasil nantinya, agar tetap aman dan kondusif. Semua kita adalah keluarga, dalam bingkai Lamaholot yang beradab dan berbudi. Dengan pijakan ini, mari kita sukseskan Pilkada Flotim yang damai.***

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar