Oleh: Maksimus Masan Kian
Ada
101 daerah di Indonesia yakni 7 Provinsi 76 Kabupaten dan 18 Kota pada tanggal 15 Februari 2017 nanti, akan
melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak. Pilkada dilaksanakan,
untuk memilih pemimpin baru, dan secara langsung membangun iklim demokrasi di
daerah.
Di
Nusa Tenggara Timur (NTT) ada 3 Kabupaten/ Kota yang akan berpartisipasi dalam
ajang ini yakni Kota Kupang, Kabupaten Lembata dan Flores Timur (Flotim). Khusus
di Kabupaten Flotim, terdapat 6 (enam) Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil
Bupati yang siap bertarung merebut hati Rakyat
Flotim untuk siap menjadi “ Pelayan Rakyat” 5 tahun ke depan. Mereka
diantaranya Andreas Ratu Kedang, Paulus
Tokan ( Ande- Paul), Lukman Riberu, Marianus
Arakian Bulin (Lurus), Yoseph
Lagadoni Herin, Marius Payong Pati (Doa
Ema), Antonius Doni Dihen, Thedorus Wungubelen (Antero), Yoseph Usen Aman, Michael Fernandez ( Rumah Kita) dan Antonius Gege Hadjon, Agustinus Payong Boli ( Bereun).
Figur
–figur ini adalah putra terbaik Flores
Timur. Baik Paslon independen maupun dukungan koalisi partai, masing- masing
menawarkan visi, misi, dan program kerja yang unggul untuk kemajuan Flotim. Proses
perjuangan menjadi orang nomor 1 (satu) di Flotim telah mereka lalui sejak
masih sebagai bakal calon, ditetapkan menjadi calon, hingga saat ini sementara
melaksanakan masa akhir kampanyenya sesuai jadwal yang ditetapkan Komisi
Pemilihan Umum Daeraha (KPUD) Flotim. Keenam Paslon dengan semangat perubahan
melewati tahapan kampanye dari hari ke
hari. Masuk keluar kampung, naik gunung turun ke lembah, melewati jalan yang
terjal, melintasi kali, dan menyeberangi air laut demi menjangkau sedikitnya 19
Kecamatan dan 250 desa di Flotim, memperkenalkan diri, menawarkan program dan
meyakinkan masyarakat untuk menentukan pilihannya secara tepat.
Kampanye dialogis, debat Paslon, hingga
kampanye terbuka atau rapat umum telah dilewati Paslon mempertajam visi, misi,
dan program kerja unggulan membangun kabupaten kepulauan ini. Ada putra Flores Timur
Daratan, Putra Adonara, juga Putra Solor. Semua menawarkan yang terbaik dan
strategis menghantar Flotim menjadi kabupaten yang lebih sejahtera, mandiri dan
berkompoten.
***
Kampanyepun
berlalu, warga perlahan mulai “jatuh cinta” pada Paslon pilihannya. Berbagai pertimbangan dan argumentasipun
bermunculan untuk menentukan pilihan. Hemat penulis, ada beberapa hal yang
mendorong warga pemilih sudah mulai menetapkan pilihanya: Pertama, adanya tawaran program yang cocok dengan kebutuhan warga
pemilih. Bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pelosok dengan kesulitan dasar
akan air, jalan, jembatan, listrik, dan jaringan telkomsel, tentu akan tertarik
pada Paslon yang programnya konsen memperhatikan infrastruktur dasar tersebut.Warga
Flotim juga akan yakin dan memilih Paslon yang siap membuka lapangan pekerjaan,
jika sekian lama ini mereka hanya bolak- balik memegang map masuk keluar kantor
melamar pekerjaan, namun tidak ada jawaban positif untuk menerima mereka
bekerja. Begitupun, warga yang tidak mempunyai biaya yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan pada bidang pendidikan dan kesehatan, akan memantapkan pilihannya
kepada Paslon yang konsen programnya pada pemberian akses pendidikan dan
kesehatan yang mudah dan murah. Demikian halnya dengan pemenuhan kebutuhan lain
pada bidang pertanian, perikanan dan pariwisata, juga keinginan warga akan pemerintahan
yang bersih, bebas korupsi dan tercipta kota yang aman dan nyaman, akan
mendapat dukungan. Prinsipnya ada tawaran program dari Paslon yang dapat
memenuhi kebutuhan. Ada kalkulasi yang dilewati, sebelum menentukan pilihan.
Tidak sekedar memilih “kucing dalam karung”
Kedua,
memilih karena Keluarga dan saling mengenal. Pertimbangan ini dalam artian
bahwa sebelum Pilkada berlangsung, warga sudah mengenal Paslon jauh
sebelumnya.Bahkan tidak sekedar mengenal. Ada hubungan kedekatan secara
emosional yang sangat kuat. Mereka berasal dari satu rumpun keluarga, satu suku,
dan pertimbangan kekeluargaan lainnya. Kelompok ini tidak akan melakukan
kalkulasi yang jauh untuk menentukan pilihan. Setia pada pilihan. Tidak gampang
dipengaruhi. Ada cerita masa lalu baik suka maupun duka yang mereka pernah rasakan
dan lalui bersama.
Ketiga,
tokoh dalam Tim Sukses Paslon. Istilah Tim Sukses (Timses) dalam Pilkada adalah
orang yang sangat berpengaruh dalam usaha memenangkan paslon tertentu. Kalangan
akar rumput begitu mudah terpengaruh dan gampang diarahkan jika Timses yang
hadir adalah tokoh berpengaruh. Baik dalam kapasitas sebagai pejabat publik,
tokoh adat, tokoh agama, maupun tokoh
muda.
Keempat,
publikasi program dan aktivitas Paslon melalui media. Media menjadi sarana
promosi yang ampuh. Mampu mengangkat popularitas Paslon dalam waktu yang
singkat. Publikasi yang intensif di media massa, tidak bisa dilihat sepeleh. Ini
efektif memberi pengaruh terlebih pada kelompok masyarakat kelas menengah ke
atas. Media mampu menanamkan pengaruh di dalam pikiran publik yang membaca
informasi yang disajikan. Tak heran, menjelang Pilkada Paslon memasang iklan
–iklan kampanye di media massa. Percaya atau tidak percaya, opini dan isu
berekembang di kalangan masyarakat salah satu sumbernya adalah pemberitaan di media.
***
Warga
pemilih memiliki dasar pertimbangan dan argumentasi masing –masing dalam
menentukan pilihan. Hal yang mesti dijaga adalah, jangan sampai perbedaan
pilihan lantas menimbulkan konflik hingga merusak tatanan sosial masyarakat
yang sudah tertata baik selama ini.Tetaplah cerdas dan berpikir positif dalam
menyikapi perbedaan pilihan. Tanamkanlah dalam pikiran masing- masing bahwa
Pilkada hanyalah sesaat dan kemudian menghasilkan pemimpin untuk selanjutnya
mengurus daerah ini lewat dukungan semua kita. Pilihan berbeda tidak berarti
Paslon yang menang bukan pemimpin kita, tidak! Satu yang terpilih dari 6 Paslon
yang ada, mutlak menjadi pemimpin semua
warga Flotim, menjadi Bupati untuk seluruh Rakyat Flotim. Hindari fitnah dan membanding
–bandingkan jumlah massa pendukung antara satu Paslon dengan Paslon lainnya. Berikut,
berusaha untuk jangan mengklaim kemenangan sebelum ada penetapan resmi dari
KPUD. Bungkus dulu klaim kemenangan sebelum ada penetapan resmi, ini akan lebih
baik dalam memupuk persaudaraan. Jangan lebih dulu mengumbar kemenangan, apalagi
sebelum berlangsungnya pemungutan suara. Semua warga tentunya berharap Pilkada
yang akan dilaksanakan nanti adalah Pilkada yang aman dan damai. Wento Eliando
Wartawan Flores Pos, dalam Diskusi di
Radio Swasta Pemerintah Daerah (RSPD) Flotim, Jumat (10/2/17) mengatakan, untuk
menjaga kedamaian jelang Pemilu maupun pasca pemilu, maka masing – masing
Paslon, Timses dan semua pendukung tidak bisa semuanya siap menang, tetapi juga
siap kalah. Saya pikir pernyataan ini ada benarnya, karena terkadang kita hanya
bisa terima kemenangan, namun menolak kekalahan. Ini berpotensi menciptakan
kekisruhan. Olehnya, mari kita tetap menjaga suasana jelang pilkada hingga penetapan hasil nantinya, agar tetap
aman dan kondusif. Semua kita adalah keluarga, dalam bingkai Lamaholot yang beradab dan berbudi.
Dengan pijakan ini, mari kita sukseskan Pilkada Flotim yang damai.***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar