Satu lagi karya Buku goresan pena Guru - guru
kampung di Flores Timur yang siap diluncurkan 25 November 2017 mendatang adalah
"PGRI Solor Barat dan Kemanusiaan
Yang Terhempas (Keberpihakan Bagi Masyarakat Lamaole)
Kolaborasi yang baik antara Persatuan Guru Republik
Indonesia (PGRI) Solor Barat dan Asosiasi Guru Penulis Indonesia (Agupena)
Cabang Flores Timur mampu menjawab tantangan Bapak Anton Seda dan Pater Elias
(Putra Lewotanaole) pada momentum hari Guru Nasional (HGN) dan HUT PGRI ke -71 Tahun 2016, tingkat PGRI cabang Solor
Barat di Desa Lewotanaole Kecamatan Solor Barat, Flores Timur.
Buku ini berisi tulisan kesan dan pengalaman guru
guru yang tergabung dalam PGRI Solor Barat selama tiga hari di Lewotanaole.
Kami turut menyumbang beberapa tulisan tentang kesulitan warga Lewotanaole
terkait akses jalan, akses informasi, listrik dan kebutuhan dasar warga
lainnya.
Acara launching Buku "PGRI solor Barat Dan
Kemanusiaan Yang Terhempas" sediannya akan terjadi pada Sabtu (25/11/17)
di Karawutun, Solor Barat.
Direncanakan akan hadir, Gubernur NTT, Frans Lebu
Raya, Bupati Flotim, Bapak Antonius Gege
Hadjon, Pengurus PGRI Flotim, Pengurus Agupena Flotim, Pengurus PGRI Cabang Solor
Barat dan seluruh guru tingkat TK, SD, SMP, SMA se-Kecamatan Solor Barat.(Maksi
Masan Kian)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar