Meliana Fatima Tupen, siswa SMPS Katolik St.
Yusup Larantuka
Soal Bahasa Indonesia
(Bindo) pada Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) 2018 khusus di Kabupaten
Flores Timur terbilang unik. Dikatakan unik karena, contoh contoh yang diangkat
dalam soal yang berisi 40 nomor pilihan ganda dan 5 nomor uraian ini sebagian
besar mengangkat nama tempat, peristiwa dan tokoh tokoh di Kabupaten Flores
Timur, dimana sebelumnya didominasi dari Jawa.
Beberapa soal yang
dapat disebutkan diantaranya, soal nomor satu dalam menentukan makna kata
digunakan kutipan berita sarabitinews.com
tentang Pasar Waiwerang Adonara Timur. Berikut pada soal nomor dua mengutip
Biografi Ratuloli alias Kapitan Lingga salah satu Pahlawan Kemerdekaan Indonesia
yang berasal dari Lamahala. Soal lain pada nomor empat mengutip berita dari kupangnews.com yang berisi paragraf
tentang dukungan Bupati Antonius Gege Hadjon dan Wakil Bupati Agustinus Payong
Boli terhadap Dominikus Boli Kopong alias Domi Pemuda asal Desa Baya Kecamatan
Adonara Tengah yang lolos audisi Liga Dangdut Indonesia (LIDA) 2018.Sementara
pada soal uraian, pada nomor 42 (empat puluh dua) adalah kutipan cerpen Wasiat
Kamuhar yang ditulis oleh Muhammad Soleh Kadir, guru pada SMPN 1 Adonara Timur
dan pada nomor 44 (empat puluh empat) tentang identitas buku yang mengangkat
buku “Ujung Pena Guru Kampung” karya Maksimus Masan Kian, Guru pada SMPN 1
Lewolema.
Muhammad Soleh Kadir,
guru Bahasa Indonesia pada SMPN 1 Adonara Timur mengatakan, soal – soal yang
mengangkat nama tempat, peristiwa, tokoh yang diambil dari daerah sendiri
secara tidak langsung merangsang siswa untuk lebih bersemangat dalam
mengerjakan soal. “Selama ini, soal soal yang diujikan mengangkat contoh contoh
dalam hubungan dengan nama tempat, tokoh peristiwa dari Jawa, kali ini kita
coba gagas dan bersama teman teman Tim Perumus Soal Bahasa Indonesia sepakat
dan berhasil meramu soal dengan unsur lokalitas. Kita punya kekayaan alam,
obyek obyek wisata, potensi daerah, adat istiadat dan peristiwa peristiwa
bersejarah yang dapat dibuatkan dalam soal bahasa indonesia,”kata Soleh Kadir.
Bagi Pion
Ratuloly,sapaan dari Muhammad Soleh Kadir, ini menjadi bagian dari
mengkontekstualkan soal – soal ujian dengan kehidupan di sekitar siswa. “Kita terus
belajar, dan dalam proses belajar itu kita dapat berkreasi dan berinovasi.
Menghasilkan model soal seperti yang ada menjadi bagian dari mengkontekstualkan
soal – soal ujian dengan kehidupan di sekitar siswa, bahwa daerah kita kaya dan
orang orang kita bisa menghasilkan karya yang tidak beda jauh dengan karya
teman teman di Jawa dengan fasilitas dan perkembangan teknologi yang maju.
Semoga anak anak senang mengerjakan soal yang mengangkat lokalitas Flores Timur
dalam soal Bahasa Indonesia kali ini.
Meliana Fatima Tupen,
siswa SMPS Katolik St. Yusup Larantuka mengaku senang mengerjakan soal yang
mengangkat contoh contoh di daerah Flores Timur. “Saat buka soal nomor satu
langsung dengan kutipan Pasar Waiwerang rasanya senang sekali karena saya
berasal dari Adonara dan Waiwerang sangat tidak asing untuk saya. Saya menjadi
sangat bersemangat dalam mengerjakan soal Bahasa Indonesia.(Mmk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar