Selasa, 10 April 2018

Soal Bahasa Indonesia Pada USBN 2018 Unik (Khusus di Kabupaten Flores Timur)

Meliana Fatima Tupen, siswa SMPS Katolik St. Yusup Larantuka

Soal Bahasa Indonesia (Bindo) pada Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) 2018 khusus di Kabupaten Flores Timur terbilang unik. Dikatakan unik karena, contoh contoh yang diangkat dalam soal yang berisi 40 nomor pilihan ganda dan 5 nomor uraian ini sebagian besar mengangkat nama tempat, peristiwa dan tokoh tokoh di Kabupaten Flores Timur, dimana sebelumnya didominasi dari Jawa.

Beberapa soal yang dapat disebutkan diantaranya, soal nomor satu dalam menentukan makna kata digunakan kutipan berita sarabitinews.com tentang Pasar Waiwerang Adonara Timur. Berikut pada soal nomor dua mengutip Biografi Ratuloli alias Kapitan Lingga salah satu Pahlawan Kemerdekaan Indonesia yang berasal dari Lamahala. Soal lain pada nomor empat mengutip berita dari kupangnews.com yang berisi paragraf tentang dukungan Bupati Antonius Gege Hadjon dan Wakil Bupati Agustinus Payong Boli terhadap Dominikus Boli Kopong alias Domi Pemuda asal Desa Baya Kecamatan Adonara Tengah yang lolos audisi Liga Dangdut Indonesia (LIDA) 2018.Sementara pada soal uraian, pada nomor 42 (empat puluh dua) adalah kutipan cerpen Wasiat Kamuhar yang ditulis oleh Muhammad Soleh Kadir, guru pada SMPN 1 Adonara Timur dan pada nomor 44 (empat puluh empat) tentang identitas buku yang mengangkat buku “Ujung Pena Guru Kampung” karya Maksimus Masan Kian, Guru pada SMPN 1 Lewolema.

Muhammad Soleh Kadir, guru Bahasa Indonesia pada SMPN 1 Adonara Timur mengatakan, soal – soal yang mengangkat nama tempat, peristiwa, tokoh yang diambil dari daerah sendiri secara tidak langsung merangsang siswa untuk lebih bersemangat dalam mengerjakan soal. “Selama ini, soal soal yang diujikan mengangkat contoh contoh dalam hubungan dengan nama tempat, tokoh peristiwa dari Jawa, kali ini kita coba gagas dan bersama teman teman Tim Perumus Soal Bahasa Indonesia sepakat dan berhasil meramu soal dengan unsur lokalitas. Kita punya kekayaan alam, obyek obyek wisata, potensi daerah, adat istiadat dan peristiwa peristiwa bersejarah yang dapat dibuatkan dalam soal bahasa indonesia,”kata Soleh Kadir.

Bagi Pion Ratuloly,sapaan dari Muhammad Soleh Kadir, ini menjadi bagian dari mengkontekstualkan soal – soal ujian dengan kehidupan di sekitar siswa. “Kita terus belajar, dan dalam proses belajar itu kita dapat berkreasi dan berinovasi. Menghasilkan model soal seperti yang ada menjadi bagian dari mengkontekstualkan soal – soal ujian dengan kehidupan di sekitar siswa, bahwa daerah kita kaya dan orang orang kita bisa menghasilkan karya yang tidak beda jauh dengan karya teman teman di Jawa dengan fasilitas dan perkembangan teknologi yang maju. Semoga anak anak senang mengerjakan soal yang mengangkat lokalitas Flores Timur dalam soal Bahasa Indonesia kali ini. 

Meliana Fatima Tupen, siswa SMPS Katolik St. Yusup Larantuka mengaku senang mengerjakan soal yang mengangkat contoh contoh di daerah Flores Timur. “Saat buka soal nomor satu langsung dengan kutipan Pasar Waiwerang rasanya senang sekali karena saya berasal dari Adonara dan Waiwerang sangat tidak asing untuk saya. Saya menjadi sangat bersemangat dalam mengerjakan soal Bahasa Indonesia.(Mmk)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar