PSIKOLOGI
MENULIS
Oleh,
SANTI SIMA GAMA,
S.Psi
(Dibawahkan pada Seminar Pendidikan tentang Literasi dalam rangka HUT Agupena Flores Timur ke - 2)
Pena adalah lidah dari pikiran.
Tipikal Manusia
Manusia disebut
Homo Scriptor, Makhluk Penulis.
Yakni,
Makhluk yang mengarah pada literacy. Jika kita tidak menulis, kita melanggar
kodrat sebagai homo scriptor.
• Di muka bumi
ini jika dipetakan ada empat tipikal
manusia. Pertama, manusia yang pandai berbicara dan pandai menulis. Kedua, manusia yang pandai
berbicara, tetapi tidak pandai menulis.
Ketiga, manusia yang pandai menulis tetapi tidak pandai berbicara. Keempat,
manusia yang tidak pandai berbicara dan tidak pandai menulis.
Tentang
Psikologi
Psikologi
merupakan disiplin ilmu pengetahuan yang sudah lama muncul (dibanding ilmu-ilmu
baru, misal sosiologi atau antropologi) pada abad sebelum masehi. Menurut Kartono,
pada hakikatnya psikologi terkait ilmu pengetahuan mempelajari jiwa (mengarah
pada tingkah laku) manusia.
Psikologi
ada dalam kehidupan sehari-hari kita, menguasai emosi kita baik saat kita
marah, benci, senang, sedih dan saat kita mencintai. Bahwa manusia itu tidak
bisa lepas dari dunia psikologi, kita tidak bisa mengelak hal itu termasuk
dalam dunia menulis kita melibatkan psikis.
Tentang Menulis
Menulis bukan
hal yang mudah dan bukan hal sulit, bisa dikatakan gampang-gampang sulit. Hanya
ada satu modal utama agar kita dapat menulis dengan baik yakni aktivitas
membaca. Jadi, menulis dan membaca adalah dua ativitas yang saling berpengaruh.
Dengan membaca makin memperkaya kosa kata kita sehingga membuat kita mudah
untuk menuangkan segala ide dan gagasan menulis. Jangan berharap kita bisa
menulis dengan baik jika kita malas membaca. Inilah faktanya, bukan sebuah
adagium
10 Alasan
Seseorang Menulis
Menulis
membantumu menemukan siapa dirimu
2. Menulis dapat
membantumu percaya diri dan bangga
3. Menulis dapat
meningkatkan kreativitas
4. Saat menulis,
kamu mendengarkan pendapat unikmu sendiri
5. Menulis
menunjukan hal yang dapat kamu berikan pada dunia
6. Dengan
menulis kamu mencari jawaban atas pertanyaan.
7. Dengan
menulis kamu dapat berbagi dengan orang lain.
8. Menulis
memberikan kesenangan lahiriah, batiniah
9. Menulis
membuatmu lebih hidup, bergairah.
10. Dengan
menulis kamu dapat menemukan impianmu
Hubungan Membaca
dan Menulis
Di Indonesia
data yang menunjukan peminat literasi yakni membaca dan menulis masih sangat
rendah, prihatin. Menurut data dari The Organisation for Economis Co-Operation
and Development, budaya membaca masyarakat Indonesia berada di peringkat
terendah di anatra 52 negara di Asia. UNESCO melaporkan kemampuan membaca anak-anak
Eropa dalam setahun rata-rata menghabiskan 25 buku, sedangkan Indonesia
mencapai tit terendah, 0,001 persen. Artinya, dari 1000 anak Indonesia, hanya
satu anak yang mampu menghabiskan satu buku dalam setahun, miris. Melihat fenomena
yang miris itu, adalah sebuah persoalan genting. Bagaimana menyiapkan masa
depan negeri ini jika tingkat literasi begitu rendah? Minat baca yang rendah
mengakibatkan aktivitas menulis terasa sulit. Bahwa menulis
itu tidak hanya melibatkan unsur logika berpikir tetapi juga unsur perasaan
yang berkaitan dengan psikis. Mood seseorang sangat berpengaruh terhadap apa
yang ia tuliskan. Rasa cemas, kecewa, marah, cinta, rindu merupakan bagian
emosi jiwa yang dapat memberi pengaruh besar dalam hasil tulisannya. Jangan
memaksa untuk menulis ketika kita merasa di titik lelah.
“Jika Kau Patahkan Pena, Kau Tak Dapat Melukis
Sejarah”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar