Jumat, 19 Mei 2017

Rekreasi di Air Terjun Naga Kote' (Komunitas Guru Pencinta Alam SMPN 1 Lewolema- Welo)

            Komunitas Guru Pencinta Alam (KGPA) Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Lewolema –Welo melakukan rekreasi di Air Terjun  Naga Kote’, Jumat (19/5/17). Sedikitnya 15 guru dan tenaga Tata Usaha terlibat dalam kegiatan ini.
            Naga Kote’ adalah sebuah air terjun yang berlokasi di Dusun Welo Desa Painapang Kecamatan Lewolema Kabupaten Flores Timur. Letaknya tidak jauh dari pemukiman warga Welo atau kurang lebih sekitar 4km.
Tempat ini jarang dikunjungi, karena selain tertutup, akses jalan menuju ke tempat ini cukup sulit karena harus melewati jalan setapak yang terjal, naik bukit, menuruni bukit dan harus menyusuri kali sebelum mendapatkan keindahan dan keasrian Air Terjun Naga Kote’

Berebekal air minum dan makanan ringan, Komunitas Guru Pencinta Alam SMPN 1 Lewolema  bergegas dan sekolah kisaran pukul 07.30 wita. Keluar dari perkampungan Welo melintasi jalan seminisasi yang merupakan jalan usaha tani. Sekitar 500km. Lepas dari jalan seminisasi memasuki jalanan berbatu namun diameter jalannya cukup lebar. Di pinggir kiri kanan jalan, ditemukan hamparan kebun jambu mete milik warga Welo yang  menjadi salah satu ikon hasil kebun di kampung ini. Setelah menempuh jarak sejauh 1km, kita akan memasuki jalan setapak berbatu yang akan menguji nyali seorang petualang melewati tempat ini.
Dibawah pimpinan Albertus Maran, Koordinator  KGPA guru SMPN 1 Lewolema yang tergabung dalam komunitas ini berjibaku dengan jalan dengan medan yang cukup sulit. Tak jarang kita harus memeluk bumi sekedar menahan keseimbangan tubuh untuk mencapai puncak tertentu. Rasa sulit ini, sedikitnya terobati dengan bunyi gemerincik air kali yang tidak jauh disisi kiri jalan yang dilewati dan pula bunyi burung yang khas membawa imajinasi kita pada keindahan dan keasriaan alam kita yang menjadi kekayaan kita.
Sebelum tiba di air terjun, kita harus menuruni jalan yang terjal untuk masuk di aliran kali. Di tempat ini, butuh kehati- hatian, dan keseimbangan tubuh yang baik, karena jika  tubuh tidak seimbang bukan tidak mungkin, bisa jatuh di bawah jurang. Untuk  membantu menuruni jalan ini adalah, dahan pohon yang ada di sekitar jalan, tali dari pohon yang bergantung dan beberapa batu yang tetancap di tanah sebagai peganganan kita. 

Setelah menuruni jalan ini, kita akan tiba di aliran kali. Memang, untuk mendapatkan hal yang indah, menarik dan luar biasa tentu membutuhkan pengorbanan. Di kali kita masih diuji dengan lompatan dekat dan lompatan jauh dari satu batu ke batu yang lain. Jika tidak berhati – hati bisa tercebur ke dalam aliran kali, karena selain jarak batu yang satu dengan yang lain berjauhan, juga ukuran batu yang tidak sama dan permukanan yang licin.


Semua perjuangan selama satu setengah jam, capeh letih, lelah dan tetesan keringat terbayar, saat melihat indahnya air terjun Naga Kote’. Tinggi kurang lebih 30 meter. Alirannya begitu kuat menghasilkan desiran- desiran dan bunyi yang memberi kesan begitu alami. Tak menunggu waktu yang lama, rombongan guru SMPN 1 Lewolema yang rata – rata baru pertama berkunjung ke tempat ini langsung mengabadikan momentum hari itu dengan berfoto selfi, mandi, dan meluapkan kegembiraannya. Semuannya terbayar. 3 jam lamanya menikmati keindahan alam ini, hingga akhirnya kembali ke Kampung Welo pada Pukul 12.00 Wita.
Solirus Soda, Kepala SMPN 1 Lewolema pada kesempatan itu mengatakan tujuan dilakukan rekreasi adalah kembali merefresh segala kepenatan guru selama kurang lebih satu semester ini menjalankan tugas.” Kita butuh rekreasi untuk kembali menghidupkan semangat kita agar dengan semangat yang baru memberi inspirasi tersendiri bagi guru dalam mengolah pembelajaran di kelas. Ini akan dilakukan rutin dengan pemilihan tempat yang berbeda,’kata Solirus. (Maksimus Masan Kian)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar