Menjadi seorang penulis tentu tidak serta-merta.
Tak semudah membalikkan telapak tangan. Seorang yang memiliki kemampuan menulis
sudah barang tentu ia rajin membaca. Kebiasaan membaca meningkatkan kepekaan
dalam menganalisa sesuatu. Kebiasaan membaca terutama membaca kritis akan
berdampak pada kemampuan menulis.
Menulis merupakan sebuah kegiatan yang harus
terus diasah. Menulis merupakan sebuah kegiatan intelektualitas yang sangat
bermanfaat. Dengan menulis kita bisa menuangkan ide dan isi pikiran kita
terhadap sesuatu. Sehingga dapat dikatakan sebuah karya dalam bentuk tulisan
merupakan perwakilan dari olah pikiran sang penulis. Dengan menuliskan ide atau
pemikiran yang kita miliki, maka ide tersebut tidak mudah hilang begitu saya.
Tulisan inilah yang akan menjadi pengingat dari ide cemerlang tersebut. Apalagi
jika ide yang kita miliki tersebut sangat berguna bagi perkembangan zaman atau
hajat hidup orang banyak. Pasti kita bangga dengan tulisan hasil karya kita
tersebut.
Banyak ide yang brilian dari banyak orang cerdas
yang terbuang begitu saja. Lantaran hal ini maka penulis pun mencoba
mendokumentasikan beberapa tulisan dalam bentuk buku. Karena bagi penulis
sayang jika ide-ide yang mungkin sederhana ini hilang begitu saja.
Sebuah tulisan sebagai karya cemerlang sang
penulis, hendaklah dipublikasikan. Sehingga akan terjadi transfer keilmuan,
wawasan dan pengetahuan bagi pembacanya. Sehingga apa yang kita pikirkan itu
bisa diketahui oleh khalayak. Wadah untuk mempublikasikannya juga beragam.
Mulai dari hal sederhana seperti mading di sekolah, papan informasi sampai pada
yang lebih canggih yakni melalui fasilitas blogging dan media sosial lainnya. Seperti
halnya yang sama-sama kita lakukan di facebook ini.
Dahulu ketika membaca tulisan orang lain, penulis
merasa bahwa mengumpulkan tulisan hingga menerbitkannya dalam bentuk buku
merupakan suatu hal yang sangat sulit. Dan itu penulis buktikan ketika berusaha
untuk menghadirkan tulisan dalam bentuk buku yang berjudul “Tapak Tuah” ke
hadapan pembaca. Dan ini merupakan buku pertama bagi penulis. Namun ketika kita
memiliki kemauan yang kuat maka segalanya menjadi mudah. Dan lagi-lagi hal itu
penulis buktikan dengan hadirnya buku pertama ini.
Jujur menerbitkan buku bukalah perkara gampang
namun juga bukanlah hal yang sulit. Namun untuk menerbitkan sebuah buku banyak
hal yang harus diperhatikan agar nantinya buku tersebut bisa dikatakan
sempurna. Jika buku yang kita terbitkan itu sangat baik tentu akan mengundang
banyak pembaca yang ingin tahu apa isinya. Secara otomatis tentu akan memberi
keuntungan bagi penulis itu sendiri.
Satu lagi yang tak kalah pentingnya yakni
melakukan bedah buku. Hal ini bertujuan untuk mengetahui dan menakar kemampuan
seorang penulis tentang tulisannya. Seorang penulis yang berani mengadakan
bedah buku terhadap bukunya, maka penulis tersebut memilih langkah awal untuk
maju. Bedah buku adalah sebuah pembelajaran berharga bagi penulis. Karena
selain pujian tentu juga akan diperoleh kritik-kritik pedas terhadap buku kita.
Tentu sebagai penulis yang dibedah bukunya penulis harus siap.
Tentang hal ini sebagai penulis pemula tentu saya
belum memiliki pengalaman yang mumpuni terkait hal ini. Sebelumnya saya hanya
mengikuti kegiatan bedah buku sebanyak dua kali. (Asy’ari Hidayah Hanafi- Pengurus Agupena Flotim)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar