Bupati
Flores Timur, Antonius Hubertus Gege Hadjon, pada Selasa (17/7/18) meresmikan
Pondok Baca Nubun Puhun di Honihama
Desa Tuwagoetobi Kecamatan Witihama. Kunjungan perdananya ke Desa Tuwagoetobi, memenuhi
undangan dari Pengurus Karang Taruna Karya Baru Lewoblolo, yang pada hari itu
melangsungkan Acara Hari Ulang Tahun (HUT) Karya Baru Lewoblolo ke 38.
Hadirnya
Pondok Baca di Desa Tuwagoetobi, tepatnya di Dusun Lewoblolo berkat kerjsama
antara Asosiasi Guru Penulis Indonesia (Agupena) Cabang Flores Timur (Flotim)
dengan Karang Taruna Karya Baru Lewoblolo. Kehadiran pondok baca perdana di
Desa Tuwagoetobi ini, mendapat respon dan dukungan dari masyarakat setempat. Semua
bergotong royong melakukan pembangunan. Guru- guru, yang ada di Desa
Tuwagoetobi dilibatkan dalam merancang kegiatan edukatif di tempat ini dalam
pengembangan literasi dasar di tingkat desa.
Bupati
Flores Timur pada kesempatan itu mengatakan, iklim literasi di Flores Timur
sedang tumbuh dan hal itu, dinilainnya baik sebab dengan demikian, anak-anak
sejak dini diperkenalkan dunia kreatif yang mereka peroleh dari aktivitas
membaca dan menulis. Menurut Bupati Flotim, dengan membiasakan anak membaca
lalu mendorong mereka untuk menulis, secara tidak lansgung membangkitkan dan
menghidupkan titik titkm kreativitas dan dirinya. “Hadirnya pondok baca di
tingkat desa, tujuannya jangka panjang. Kita tidak saja membangun fisik. Tetapi
juga membangun manusia. Membangun Sumber Daya Manusia. Dan melalui Gerakan
Literasi inilah, potensi dan kreasi anak kita dapat kembangkan. Saya sendiri
sejak mahasiswa mengkoleksi banyak buku. Bahkan beberapa mahasiswa yang
menyelesaikan tugas akhir meminjam buku dari saya.Saat ini, di rumah saya juga
masih banyak buku yang tersimpan. Jika ada yang memungkinkan untuk dikirim ke
Pondok Baca Nubun Puhun akan kita
kirim setelah ini,’kata Bupati Flotim.
Pondok
Baca Nubun Puhun berada persis di
Samping Balai Pertemuan Dusun Lewoblolo di bagian timur. Bangunan sederhana ini
menggunakan bambu dengan atap seng bekas. Dindingnya di cat dengan beragam
warna, juga dihiasi dengan lukisan dan kata kata motivasi yang ditempatkan di
dinding bagian luar, juga di bagian dalam. Di bagian depan, terdapat sebuah
Majalah Dinding (Mading) yang berisi beberapa tulisan fiksi karya anak dan
Anggota Karya Baru juga foto dokumentasi kegiatan usaha dana, kegiatan sosial,
olahraga dan wisata yang dilakukan oleh anggota Karya Baru. Nama Nubun Puhundiberi oleh Ketua Adat Lewo
Honihama, Klementinus Demon Arep. Nubun artinya
tunas, dan Puhun artinya bunga. Tunas berarti baru tumbuh. Bunga berarti
mekar/berkembang. Dalam artian lain, nubun puhun berarti orang muda yang sedang
bertumbuh dan akan berkembang dalam karya-karya baru.
Pengelolah
pondok baca ini adalah, Stanislaus Lamapaha, Wakil Kepala SMA Swasta Katolik
Witihama.Bagi Stanis, tersediannya pondok baca di desa akan menjadi arena
belajar yang menarik, kreatif dan terbuka untuk siswa. “Jika di sekolah mereka
belajar di dalam gedung di batasi dengan kursi dan meja. Di pondok baca ini
mereka belajar langsung terbuka di alam,’kata Stanis Lamahapa.(Mmk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar