Minggu, 22 Juli 2018

Bupati Flotim Resmikan Pondok Baca Nubun Puhun di Desa Tuwagoetobi



Bupati Flores Timur, Antonius Hubertus Gege Hadjon, pada Selasa (17/7/18) meresmikan Pondok Baca Nubun Puhun di Honihama Desa Tuwagoetobi Kecamatan Witihama. Kunjungan perdananya ke Desa Tuwagoetobi, memenuhi undangan dari Pengurus Karang Taruna Karya Baru Lewoblolo, yang pada hari itu melangsungkan Acara Hari Ulang Tahun (HUT) Karya Baru Lewoblolo ke 38. 

Hadirnya Pondok Baca di Desa Tuwagoetobi, tepatnya di Dusun Lewoblolo berkat kerjsama antara Asosiasi Guru Penulis Indonesia (Agupena) Cabang Flores Timur (Flotim) dengan Karang Taruna Karya Baru Lewoblolo. Kehadiran pondok baca perdana di Desa Tuwagoetobi ini, mendapat respon dan dukungan dari masyarakat setempat. Semua bergotong royong melakukan pembangunan. Guru- guru, yang ada di Desa Tuwagoetobi dilibatkan dalam merancang kegiatan edukatif di tempat ini dalam pengembangan literasi dasar di tingkat desa. 

Bupati Flores Timur pada kesempatan itu mengatakan, iklim literasi di Flores Timur sedang tumbuh dan hal itu, dinilainnya baik sebab dengan demikian, anak­-anak sejak dini diperkenalkan dunia kreatif yang mereka peroleh dari aktivitas membaca dan menulis. Menurut Bupati Flotim, dengan membiasakan anak membaca lalu mendorong mereka untuk menulis, secara tidak lansgung membangkitkan dan menghidupkan titik titkm kreativitas dan dirinya. “Hadirnya pondok baca di tingkat desa, tujuannya jangka panjang. Kita tidak saja membangun fisik. Tetapi juga membangun manusia. Membangun Sumber Daya Manusia. Dan melalui Gerakan Literasi inilah, potensi dan kreasi anak kita dapat kembangkan. Saya sendiri sejak mahasiswa mengkoleksi banyak buku. Bahkan beberapa mahasiswa yang menyelesaikan tugas akhir meminjam buku dari saya.Saat ini, di rumah saya juga masih banyak buku yang tersimpan. Jika ada yang memungkinkan untuk dikirim ke Pondok Baca Nubun Puhun akan kita kirim setelah ini,’kata Bupati Flotim.


Pondok Baca Nubun Puhun berada persis di Samping Balai Pertemuan Dusun Lewoblolo di bagian timur. Bangunan sederhana ini menggunakan bambu dengan atap seng bekas. Dindingnya di cat dengan beragam warna, juga dihiasi dengan lukisan dan kata kata motivasi yang ditempatkan di dinding bagian luar, juga di bagian dalam. Di bagian depan, terdapat sebuah Majalah Dinding (Mading) yang berisi beberapa tulisan fiksi karya anak dan Anggota Karya Baru juga foto dokumentasi kegiatan usaha dana, kegiatan sosial, olahraga dan wisata yang dilakukan oleh anggota Karya Baru. Nama Nubun Puhundiberi oleh Ketua Adat Lewo Honihama, Klementinus Demon Arep. Nubun artinya tunas, dan Puhun artinya bunga.  Tunas berarti baru tumbuh. Bunga berarti mekar/berkembang. Dalam artian lain, nubun puhun berarti orang muda yang sedang bertumbuh dan akan berkembang dalam karya-karya baru. 

Pengelolah pondok baca ini adalah, Stanislaus Lamapaha, Wakil Kepala SMA Swasta Katolik Witihama.Bagi Stanis, tersediannya pondok baca di desa akan menjadi arena belajar yang menarik, kreatif dan terbuka untuk siswa. “Jika di sekolah mereka belajar di dalam gedung di batasi dengan kursi dan meja. Di pondok baca ini mereka belajar langsung terbuka di alam,’kata Stanis Lamahapa.(Mmk)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar