Pater
Ludger Josef Jessing, SVD
Ama Jessing, sapaan Pater
Ludger Josef Jessing, SVD menjatuhkan pilihan merayakan Pesta Emas (50) tahun
perjalanan sebagai Imam di Paroki Witihama. Pilihan ini luar biasa dan punya
makna iman yang kuat. Tentu bukan sebuah kebetulan. 18 tahun bersama umat
Witihama, bukan sebuah waktu yang singkat. Banyak kenangan tercipta bersama
Umat di Paroki Witihama. Tuhan, alam raya juga leluhur merestui terciptanya
momen ini. Momen bernostalgia bersama Umat Witihama. Kisah 18 tahun menjalan
pelayanan di Witihama, bergulat bersama umat menjadi alasan
Ini sejarah. Baru pertama kali terjadi. Seorang imam berkebangsaan
Jerman merayakan 50 tahun pesta imamatnya di Witihama, Adonara, Flores Timur
NTT. Sebuah pilihan yang bukan spontan tapi berangkat dari refleksi yang dalam
untuk menjatuhkan pilihan ini. 18 tahun berada di Witihama, banyak kisah telah diukir bersama. Baik dalam suka maupun dalam duka.
Pater tidak melupahkan umat di
Witihama. Sebaliknya, umat Witihama juga tidak pernah melupakan Pater. Jasa
pelayanan sebagai imam, kesosialannya yang tinggi terus dikenang dan diwujudkan
nyatakan melalui momentum hari ini hingga besok.
Dijadwalkan, sore ini seluruh
umat Witihama menjemput Pater di gerbang masuk Kecamatan Witihama di Desa
Lamablawa, Pater selanjutnya diarak menuju ke Pastoran Paroki Witihama,
selanjutnya akan merayakan puncak acara yang diselenggarakan besok, Selasa 10
Juli 2018 di Paroki Witihama.
Sejak
pekan lalu, seluruh umat se Paroki Witihama baik Katolik maupun Islam bersatu
pada dan bersama sama melakukan berbagai persiapan demi lancarnya Pesta Iman
ini. Warga mengkontribusikan waktu, tenaga, pikiran dan materi sebagai wujud
kecintaan dan kenangan akan jasa-jasa Pater Jessing selama kurang lebih 18
tahun memberi diri untuk pelayanan iman dan sosial di Witihama.
Pater Jessing saat disambut Keluarga Witihama di Kota Larantuka
Karya
pater jessing di witihama
Selama berkarya di Witihama, Adonara, Pater
Jessing banyak membuat perubahan dalam merubah dan menata wajah Witihama bahkan
Adonara.
Karya-karyanya
selama di Witihama antara lain :
Ø Merenovasi
Gereja Paroki Witihama.
Ø Membangun
jaringan air minum, masuk ke Desa-desa
Wai Bele, di Loga Desa Lewopulo, untuk wilayah Witihama kompleks dalam.
Wai Bele, di Loga Desa Lewopulo, untuk wilayah Witihama kompleks dalam.
Ø Wai
Lawe, di Desa Puhu – Tapobali, untuk Desa Watololong, Lamaleka, Balaweling,
Sandosi, Tobitika, Riangduli, Tuwagoetobi.
Ø Wai
Doko, di Desa Koli Lanan untuk Wilayah Witihama kompleks dalam. (karena
jaringan air minum melewati beberapa desa di Kecamatan Kelubagolit maka
beberapa titik air untuk Desa Lamabunga dan Adobala).
Ø Membangun
jembatan mini di Desa Waiwurig, (sekarang sudah tidak berfungsi) untuk
berlabuhnya kapal yang mengangkut material.
Ø Litrik
Desa, yang digunakan oleh beberapa desa dalam kompleks Witihama.
Ø Membangun
kapela-kapela di stasi-stasi se- Paroki Witihama.
Ø Membangun
sekolah-sekolah mulai dari TK, SD dan SMA.
Ø Membangun
fasilitas kesehatan Pulitoben Witihama.
Selain karya-karyanya dalam
membangun fisik Witihama (mungkin masih ada karyanya yang lain yang tidak
sempat kami catat), Pater Jessing juga sangat dekat dan akrab serta selalu
menjalin komunikasi dengan tokoh-tokoh adat, tokoh agama baik Islam maupun
Katolik, tokoh-tokoh masyarakat, serta seluruh warga masyarakat Witihama maupun
diluar Witihama.
Sebagai misionaris Pater
Jessing telah meletakan dasar iman umat Katolik di Paroki Witihama. Bersama
Agen Pastoral Tidak Tertabis (Guru Agama Kampung), ia berjalan dari stasi ke
stasi siang maupun malam, melayani Umat Katolik di Stasi-stasi.
18 tahun berada di Witihama
dan seluruh karyanya, membuat umat/masyarakat Witihama sudah mengangap bahwa
Pater Jessing sudah menjadi bagian dari Witihama, beliau sudah dianggap menjadi
anak Lewotanah, sehingga ia selalu disapa Ama Jessing.
Di usia Emas Imamatnya, ia
memilih merayakannya di Witihama, mungkin ia memiliki alasan tersendiri mengapa
dirayakan di Witihama, mungkin baginya Witihama sudah menjadi bagian dari
hidupnya.
Namun bagi orang Witihama,
momen ini merupakan kesempatan emas bagi untuk bernostalgia dengan Pater
Jessing.
Jasanya untuk Witihama, memang tidak akan terlupakan dan tidak bisa terbalas, umat/masyarakat hanya berpartisipasi dalam merayakan pesta emasnya.
Jasanya untuk Witihama, memang tidak akan terlupakan dan tidak bisa terbalas, umat/masyarakat hanya berpartisipasi dalam merayakan pesta emasnya.
Profil
Pater Ludger Josef Jessing, SVD
Ludger Josef Jessing,
dilahirkan pada tanggal 3 Agustus 1935 di kota Horstmar, Jerman. Orang tua
Bapak Wilhelmus dan Mama Maria Jessing.
Anak keenam dari 11 bersaudara (5 saudara dan 5 saudari).
Anak keenam dari 11 bersaudara (5 saudara dan 5 saudari).
Riwayat
Pendidikan:
Ø Pendidikan
Dasar dan Menengah: Gradeschool dan Highschool: Agustus 1941 - Maret 1950.
Ø Pendidikan
dan Pekerjaan di Sekolah Teknik: 1950 - 1955.
Ø Pendidikan
di Seminari SVD (Gymnasium/College): 1955 - 1960.
Ø Studi
Filsafat di Austria: 1960 - 1964.
Ø Studi
Teologi di Seminari di Chicago, Amerika Serikat: 1964 - 1968.
Tahbisan
Imam Dan Karya Misi :
Pater Ludger Jessing
ditahbiskan di Chicago pada tahun 1968.
Setelah itu, ia membantu di paroki di St. Peterburg, Florida pada tahun 1968 - 1970.
Pada pertengahan tahun 1970, dari Florida Pater Jessing diutus sebagai misionaris di Indonesia. Ia tiba di Ende, Flores bulan Agustus 1970. Selama di Ende ia belajar bahasa Indonesia.
Setelah itu, ia membantu di paroki di St. Peterburg, Florida pada tahun 1968 - 1970.
Pada pertengahan tahun 1970, dari Florida Pater Jessing diutus sebagai misionaris di Indonesia. Ia tiba di Ende, Flores bulan Agustus 1970. Selama di Ende ia belajar bahasa Indonesia.
Tahun 1971, Pater Jessing
diutus dan ditugaskan menjadi Pastor Paroki Witihama, menggantikan P. Franz
Laug, SVD (1967 – 1971).
Pater Jessing berkarya di Witihama hingga tahun 1989 (± selama 18 tahun). Setelah dari Witihama, ia menjadi Pastor Paroki Watublapi, Sikka, Flores tahun 1989 - 1999. Selanjutnya ia berkarya di beberapa daerah di Pulau Jawa dan di Amerika Serikat, yakni ;Pastor paroki St. Yohanes Pemandi, Surabaya, Jawa Timur: 1999 – 2004, Pastor pembantu di Malang, Jawa Timur: 2004 – 2005, Pindah ke Propinsi Selatan Amerika Serikat: Agustus 2005, Pastor pembantu di Little Rock, Arkansas: 2005 – 2006, Pastor paroki di Vicksburg, Mississippi: 2006 – 2008, Pastor paroki di Liberty, Texas: 2008 – 2010, Studi bahasa Spanyol di Mexico: 2011, Membantu di paroki-paroki SVD dari tahun 2012 sampai sekarang dan menetap di Cleveland, Texas. (Maksimus Masan Kian dan Eman Ola Masan Lamablawa)
Pater Jessing berkarya di Witihama hingga tahun 1989 (± selama 18 tahun). Setelah dari Witihama, ia menjadi Pastor Paroki Watublapi, Sikka, Flores tahun 1989 - 1999. Selanjutnya ia berkarya di beberapa daerah di Pulau Jawa dan di Amerika Serikat, yakni ;Pastor paroki St. Yohanes Pemandi, Surabaya, Jawa Timur: 1999 – 2004, Pastor pembantu di Malang, Jawa Timur: 2004 – 2005, Pindah ke Propinsi Selatan Amerika Serikat: Agustus 2005, Pastor pembantu di Little Rock, Arkansas: 2005 – 2006, Pastor paroki di Vicksburg, Mississippi: 2006 – 2008, Pastor paroki di Liberty, Texas: 2008 – 2010, Studi bahasa Spanyol di Mexico: 2011, Membantu di paroki-paroki SVD dari tahun 2012 sampai sekarang dan menetap di Cleveland, Texas. (Maksimus Masan Kian dan Eman Ola Masan Lamablawa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar