(Pater
Ludger Jessing, SVD)
Lewotana
memanggil saya...
Dan saya
menjawabi panggilan itu, dengan merayakan Pesta Emas Imamat saya Lewotana
Witihama.
Itulah kalimat yang di ucapkan Pater Ludger
Jessing, SVD, di pembukaan sambutannya, dalam acara syukuran Pesta Pelindung
Paroki dan 50 tahun Imamat Pater Ludger Jessing, SVD, Selasa (10/7/18).
“Lewotana
Maran Balik......Lewotana Maran Balik....,kata
itu diucapkan oleh masyarakat Witihama saat saya, meninggalkan Witihama 30
tahun yang lalu, tepatnya di tahun 1989. Waktu itu ada banyak umat yang menahan
saya untuk tidak meninggalkan Witihama, namun saya berkata, saya harus pergi. Ketika saya naik ke dalam mobil dan mobil perlahan
meninggalkan Paroki Witihama, ina-ina Santa Anna dan beberapa masyarakat
Witihama, berteriak sambil menangis mengiringi perjalanan saya. Mereka berteriak
sambil berkata Lewotana maran balik, lewotanah maran balik,” tutur Pater
Jessing membuat haru hadirin yang hadir pada acara itu.
”Kata-kata Warga Witihama yang memanggilnya
pulang adalah kalimat yang selalu terngiang di telinga saya. Dan karena, Lewotana
memanggil, saya menjawabi panggilan itu dengan merayakan Pesta Emas Imamat saya
di lewo titen ini. .Perayaan ini, adalah anugerah terindah dan terbesar dalam
hidup saya. Namun yang paling penting dari perayaan ini adalah Tite harus menjaga persatuan dan
kesatuan lewo titen. Pesta ini
menjadi kesempatan yang baik untuk persatuan itu,” Kata Pater.
Pater pada kesempatan itu, memuji Umat Witihama, yang mendorong dan menjaga, tumbuhnya
benih-benih panggilan menjadi Imam, Biarawan biarawati di Paroki Witihama. “Kita
patut mensyukuri anugerah panggilan di Paroki ini,”kata Pater
Diakhir sambutannya, Pater Jessing menitipkan
pesan kepada semua hadirin untuk selalu menjaga dan menjalin persaudaraan dan
kekeluargaan di Lewotana. karena itu adalah sumber kekuatan. “Mari menjaga dan
menjalin persaudaraan dan kekeluargaan di Lewotana. karena itu adalah sumber
kekuatan, pesan Pater Jessing.
Acara kebersamaan ini, dihadiri oleh sekitar
4000 (empat ribu) masyarakat kecamatan Witihama, baik yang Katolik maupun
Islam, Tua maupun Muda. Semuanya memadati, tempat resepsi di halaman Aula
Jessing Witihama. Bahkan ada yang tidak mendapatkan kursi dan rela berdiri
disekitar tenda perayaan hingga acara berakhir.
Perayaan Ekaristi Puncak 50 Tahun Imamat
Pater Jessing dengan Motto “Cinta Kristus yang Mendorong Aku”
Selasa (10/7/18) menjadi hari puncak perayaan
Pesta Pelindung Paroki sekaligus Perayaan 50 Tahun Imamat Pater Jessing, SVD.
Imam asal Jerman yang 18 tahun bertugas di Witihama dengan banyak catatan
pelayanan dan pembangunan.
Kasih Allah tidak pernah habis-habisnya, bagi
umatNya. CintaNya telah menjaga, melindungi ziarah Paroki Witihama hingga saat
ini. sehingga semua umat Paroki boleh merayakan pesta Pelindung Paroki.
semuanya terjadi karena cinta Tuhan yang begitu dahsyat serta doa Bunda Maria
Pembantu Abadi.
Dan ditengah sukacita akbar ini, Tuhan telah
menghadirkan HambaNYA Imam Allah, Pater Ludger Jessing, SVD sehingga boleh
merayakan 50 tahun Imamatnya bersama dengan seluruh umat Paroki Witihama.
Berbagai pengalaman dan peristiwa telah
membingkai dan menghiasi perjalanan hidup Pater Jessing selama 50 tahun dalam
ziarah Imamatnya. Hari-hari yang berlalu telah menjadi saksi, betapa pilihan
Allah ini laksana bejana tanah liat yang rapuh dan selalu mengandalakan kasih
setia Tuhan sebagai perisai dalam menapaki panggilan hidup sebagai Imam.
Terinspirasi oleh motto : Caritas Christi Urget Me, sang Jubilaris
telah melayani Tuhan dan UmatNYa selama 50 tahun sebagai Imam Tuhan dan Gereja.
Perayaan Ekaristi hari ini, dihadiri oleh seluruh umat Paroki Witihama, mulai
dari Stasi Oringbele Gunung hingga Stasi Regong, dari Balaweling hingga
Watololong serta umat Wilayah I – Yerusalem.
Mereka berbondong-bondong memadati Gereja
Paroki Witihama, bahkan ada yang sudah datang sebelum jam 06.00 wita, padahal
perayaan misa dimulai pada pkl.08.00 wita. “takut tidak dapat tempat duduk”
kata salah seorang umat yang datang tepat pkl. 06.00 wita.
Selang beberapa waktu, sebelum lonceng kedua
berbunyi, Gereja sudah penuh oleh umat. Semua halaman Gereja baik sebelah
selatan, timur dan bagian depan Gereja dipadati oleh umat, bahkan ada yang rela
berjemur di halaman belakang Gereja serta ada yang berdiri karena ketiadaan
kursi/bangku hingga misa selesai. Gereja seakan tidak mampu menampung ribuan
umat yang membludak menghadiri perayaan misa ini.
Perayaan Misa dipimpin oleh Pater Ludger
Jessing, SVD bersama 27 Imam konselebran dari Dekenat Adonara, Larantuka,
Maumere, dari Pulau Timor, serta para Imam asal Paroki Witihama.
Pater Siprianus Ola Rotok, SVD, sebagai Imam
Pengkotbah, (ditunjuk oleh Pater Jessing untuk membawakan kotbah dalam misa
hari ini) dalam kotbahnya, mengatakan bahwa Tuhan telah memperlihatkan CintaNYA
kepada Witihama melalui hambaNYA seorang Imam dalam diri Pater Ludger Jessing.
Hal ini bukanlah sebuah kebetulan. Rupanya sudah diintuisi oleh Pater Jessing
ketika beliau masih belajar di Seminari Tinggi. Makanya ketika beliau dithabiskan
di Techny, USA, dia memilih Motto : “Caritas Christi Urget Me” (Cinta Kristus
Mendorong Aku).
“Cinta Kristus inilah yang mendorong Pater
Jessing untuk melepaskan segala kenyamanan hidupnya dinegara maju untuk datang
dan mengabdi di Witihama.
Cerita tentang keadaan Witihama waktu itu dan bagaimana Pater Jessing berkarya. Itu semua dilakukannya karena merasa terdorong oleh Cinta Kristus itu sendiri. Cinta Kristus ini juga membuat Pater Jessing tetap mengenang Witihama” lanjut Pater Sipri Ola Rotok dalam kotbahnya.
Cerita tentang keadaan Witihama waktu itu dan bagaimana Pater Jessing berkarya. Itu semua dilakukannya karena merasa terdorong oleh Cinta Kristus itu sendiri. Cinta Kristus ini juga membuat Pater Jessing tetap mengenang Witihama” lanjut Pater Sipri Ola Rotok dalam kotbahnya.
Pater Siprianus Ola Rotok, juga mengisahkan
bahwa salah satu lagu kesukaan Pater Jessing hingga saat ini, adalah Lagu “Teti Hadun Tanah Ile Boleng” lagu ini
yang selalu didengungkan dan didendangkan oleh Pater Jessing selama di Amerika
Serikat. (Pater Jessing saat ini bersama Pater Sipri di satu Paroki, di Texas
Amerika Serikat).
Perayaan Ekaristi hari ini sungguh sangat
meriah. Meriah karena dihadiri oleh ribuan umat Paroki Witihama. Meriah karena
para Imam, biarawan/wati asal Paroki Witihama juga turut hadir dalam perayaan
ini. Dan lebih dari itu perayaan ekaristi hari ini meriah karena liturginya
yang sangat meriah dan luar biasa, dengan lagu-lagu dan koor dari Paduan Suara
Paroki Witihama. (Maksimus Masan Kian
& Emanuel Ola Masan Lamabelawa)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar