Hironimus
Tupen Belo Hurit
Aku Indonesia
I Matahari
masih malu-malu
Aku telah berdiri di depan almaterku
Rumah-Rahim Kehidupan dan Taman
Kegembiraan
Yang mengutus aku untuk sebuah
perjalanan
Perjalanan yang adalah “gabe” dan “aufgabe”
Bersama saudara sepanggilan
Yang menempuh sebuah perjalan rumit
demi si putih
Aku dan saudaraku bole keluar
Mencoba merangkai kisah baru di
Bumper
II Mentari
tak bersahabat lagi bersahabat
Ia mulai garang
menyengat
Kala aku baru saja tiba
di Bumper
Yang mungkin mulai akan
memberiku banyak hal
Aku merasakan hawa panas
yang luar biasa
Hawa panas dari si raja
siang
Aku memaki hancur dia
dalam hatiku
Sekarang saatnya aku
membangun tempat bersembunyi
Tempat aku boleh
bersantai
Menikmati suasana baru
Suasana yang sarat akan
makna persahabatan
I Baru saja santai di bawah kemah
Ada saja yang terus menggangu
Suara lantang dari toa panitia
Aku benci suara itu
IV Malam
telah larut
Hawa dingin menguasai
Bumper
Membuatku semakin erat
memeluk gitarku
Saat itu baru aku sadar
Lalu ada penyesalan
timbul
Aku salah karena telah
membenci suara itu
Maaf
Aku cinta Pramuka
Aku Indonesia
Hironimus
Tupen Belo Hurit
Fb: Roni
Dellz
SMAS
Seminari San Dominggo Hokeng
Tidak ada komentar:
Posting Komentar