Bila Anda
melintasi jalan dari Tobilota ke Waiwerang, rasanya rugi bila melewati saja
pemandangan ini. Hamparan padang hijau tepi jalan yang langsung disambut teluk
yang lengang. Itu, adanya di Teluk Werang Wutun, Desa Oyangbaran, Kecamatan
Wotan Ulumado Kabupaten Flores Timur.
Bila tidak
keberatan, Anda bisa melangkahkan kaki menuju pantainya. Semilir angin pesisir
yang berhembus tipis akan menerpa tubuh Anda, sejuk dan alami. Aroma lumut
pantai yang cukup menyengat pun bersirubuk
menghinggapi penciuman Anda. Belum lagi desir lembut ombak yang lamat-lamat
membuat Anda serasa dimanja oleh keperawanan alam. Persis di tepi pantai, pepohonan hijau merimbun di
sepanjang pantai. Warna air laut di ceruk agak hijau lantaran didasari lumut.
Pasang baik-baik telinga Anda karena kicauan
burung-burung kecil, cericit kumbang, dan dengung serangga dapat Anda tangkap
dengan pendengaran yang syahdu.Buanglah pandangan Anda terus ke laut. Di selatnya,
Anda dapat menyaksikan ribuan pelampung hitam diselingi biru dan putih,
mengapung di atasnya. Di situlah orang-orang Jepang beternak mutiara.
Ya, mutiara. Dari anak-anak kerang yang dikawinkan dan
diberi nukleus, akan terjadi pembuahan yang menghasilkan sebiji mutiara. Butuh
waktu setahun lebih memanen biji-biji mutiara yang binar dan menawan. Sekali
panen, mutiara yang dihasilkan bisa mencapai dua hingga tiga ribuan. Mutiara
ini lalu dikirim ke Jakarta untuk langsung dibawa ke Jepang.
Tenaga ahli perusahaan Jepang ini cuma seorang yang menetap di lokasi. Tiga orang lainnya akan datang membantu di saat panen. Sedang tenaga keamanan, ada 12 orang yang bergantian shif jaga selama 12 jam berturut-turut. Bila tenaga ahli datang dari Jepang maka tenaga keamanan orang kampung sini.(Muhammad Soleh Kadir)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar