Melalui wadah Asosiasi Guru
Penulis Indonesia Cabang Flores Timur (Agupena Flotim), para guru di Kabupaten
Flotim menulis dan menerbitkan buku. Kali ini, buku yang digarap bertajuk
"Revolusi Mental ala Guru, Bunga Rampai Esai Pendidikan oleh Guru Flotim.
Sementara ini, sudah ada 19 esai pendidikan yang ditulis oleh 12 guru.
Targetnya, buku ini berisi 30 esai.
Adapun esai-esai dalam buku
ini berkisar pada wacana para pelaku pendidikan:
guru, siswa, orang tua wali, komite sekolah, masyarakat, dan pemerintah yang
diwakili oleh Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga. Selain itu, terdapat
pula wacana-wacana yang berkaitan dengan metode pembelajaran dan permasalah
literasi.
Buku ini diedit oleh Muhammad Soleh Kadir dan diberi Kata Sambutan oleh Kadis PKO Flotim Bernadus Beda Keda serta Kata Pengantar oleh Ketua Agupena Flotim Maksimus Masan Kian.
Buku ini diedit oleh Muhammad Soleh Kadir dan diberi Kata Sambutan oleh Kadis PKO Flotim Bernadus Beda Keda serta Kata Pengantar oleh Ketua Agupena Flotim Maksimus Masan Kian.
Dalam
waktu dekat, setelah naskah rampung, para penulis akan mengadakan bedah pracetak.
Tujuannya untuk melihat kembali naskah yang ada dan mempertajam analisis
konten. Naskah ini akan diterbitkan setelah
penerbitan Antologi Puisi Tapak Tuah yang juga ditulis oleh tiga guru Agupena
Flotim. Naskah ini menjadi garansi iklim berliterasi Agupena Flotim di Republik
ini.
Ketua
Agupena Flores Timur Maksimus Masan Kian mengatakan, dalam membangun gerakan
Literasi dikabupaten Flores Timur tentu kita tidak hanya sebatas wacana, namun
perlu aksi nyata dalam merealisasikan wacana itu. “Membangun gerakan literasi di
bumi Flores Timur butuh aksi nyata, tak sekedar berwacana. Nah, salah satu
karya buku Bunga Rampai dengan tajuk “Revolusi
Mental ala Guru, Bunga Rampai Esai Pendidikan oleh guru Flotim ini adalah salah
satu bukti upaya menghidupkan gerakan literasi di Flotim. Banyak hal yang bisa
kita lakukan, jika ada kerja sama dan konsistensi satu dengan yang lainnya.
Agupena Flotim adalah bagian kecil dari satu kesatuan Kabupaten Flores Timur.
Sekian banyak organisasi, wadah, atau komunitas lain yang dapat berkontribusi
untuk kemajuan daerah ini di bidang - bidang lainnya. Kekuatan kita adalah saling komunikasi, memberi dukungan satu dengan yang lain dan selalu menguatkan,”kata Maksi.
Bernadus
Beda Keda, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olaraga (PKO) Kabupaten Flotim,
Jumat (9/7/17) memberi apresiasi terhadap karya guru Flotim dalam bentuk buku. “Selaku
Kepala Dinas PKO Flotim, saya memberi apresiasi atas karya guru – gruru Flotim
dalam bentuk buku. Ini capaian yang kreatif dan inovatif. Teruslah berkarya
untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Flores Timur,”Kata Kadis. (Muhammad Soleh Kadir)
Profisiat buat AGUPENA....terus berkarya demi masa depan lewotana dan nusa bangsa
BalasHapus