Tidak bermaksud melarang
mereka untuk menonton TV dan main game di hanpon. Ajakan untuk membaca,
menulis, melukis, mendongeng, membaca puisi dan cerpen, membaca gambar dan
bernyanyi adalah pilihan yang mesti ditawarkan kepada anak - anak sehingga ada
keseimbangan dalam aktivitas mereka sehari-hari.
Anak - anak doyan menonton TV,
dan main game saat ini, karena tawaran teknologi yang lebih kuat dan kencang.
Tentu tidak muda untuk menghindar dari godaan ini.
Kita berusaha hanya berusaha untuk mengimbangi.
Buka dan beri ruang untuk
mereka perlahan mulai mencintai aktivitas membaca dan memulis, yang akan
menumbuhkan kreativitasnya, menambah pengetahuan dan wawasan mereka. Prestasi
belajar di sekolah dapat didongkrak saat anak sudah terbiasa dekat dengan buku.
Gerakan literasi, sederhananya
dapat kita mulai dari rumah dibawah kontrol orang tua. Rumah kita saat ini,
sebagian ruang diisi sofa, TV, kulkas, Meja Makan, Lemari, dan lain - lain.
Baiklah, buku juga memiliki tempat dan ruang di rumah atau di teras rumah.
Seperti yang digiatkan di
Teras Sekretariat Asosiasi Guru Penulis Indonesia ( Agupena) Flores Timur
(Flotim) yang berlokasi di Kota Rowido, Kelurahan Sarotari Timur. Anak – anak
SD,SMP di Kompleks itu setiap malam memanfaatkan Teras Sekretariat Agupena
Flotim untuk membaca buku – buku, nelukis, mendongeng, membca puisi dan cerpen
juga bernyanyi.
Jika di setiap RT/ RW ada
teras rumah sebagai tempat anak berkreasi, maka tantangan siswa keluyuran malam
hari di luar rumah, sedikit teratasi. Juga dampak positif lainnya (Maksimus Masan Kian)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar