Minggu, 03 September 2017

Besok Semua ASN di Flotim Menggenakan Pakian Adat Lamaholot (Apel Hari Senin, Minggu Pertama dalam Bulan)



Informasi terkait pengenaan Busana Adat Lamaholot pada apel  setiap hari Senin, minggu pertama dalam bulan ramai dibicarakan akhir pekan ini. Menurut keterangan dari beberapa Aparatur Sipil Negara (ASN) di Flotim yang tidak mau menyebutkan namanya, mengatakan berdasarakan surat himbaun dari Bupati Flores Timur, setiap hari Senin, minggu pertama dalam bulan untuk ASN Struktural, saat apel mengenakan busana adat Lamaholot. Aturan ini mulai diberlakukan Senin, 4 September 2017.
Di kota Larantuka, hingga malam ini berdasarkan pantauan kabarflotim, beberapa ASN nampak sibuk meminjam nowin (sarung adat Lamaholot untuk laki- laki) dan Kewatek (Sarung adat untuk perempuan). Untuk busana laki – laki, nowin akan dipadukan dengan baju kameja lengan panjang berwarna putih, sementara untuk perempuan kewatek dipadukan dengan baju kebaya. Kondisi ini mengambarkan, tidak semua ASN memiliki Nowin dan Kewatek.

Nowin merupakan tenun ikat yang dalam hal pewarnaannya datar dan tidak mencolok. Ragam hias Nowin berbentuk garis-garis. aksessoris lain yang dapat dipadukan diantaranya; Kenobo (kain yang dililit dibagian kepala), Kalabala (gelang gading). Sementara bagi perempuan yang mengenakan kewatek, aksessorisnya lainnya dapat berupa, Mahkota Bulan (Kiri Belaon) yang terletak dibagian kening adalah simbol “Rera Wulan Tanah Ekan” sebagai penerang atau sumber cahaya. Sidok; yakni kalung yang terbuat dari manik-manik batu berkoombinasi emas, lodang, gelang gading (kalla), anting-anting dan Cincin.
Terobosan yang dilakukan Bupati Flores Timur, Antonius Gege Hadjon bersama Wakil Bupati Flores Timur, Agustinus Payong Boli, menghimbau atau mewajibkan setiap ASN pada apel hari senin, minggu pertama dalam bulan menggunakan busana adat Lamaholot tentu memiliki dasar pertimbangan. Tak bisa disangkal, saat ini busana, kain atau sarung adat kita (baca: Lamaholot) banyak digemari dan dikenakan oleh orang – orang dari luar Flores Timur. Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, mantan pembawa acara Mata Najwa, Najwa Sihab, Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, dan beberapa pejabat serta artis di tanah air pernah dan hingga saat ini sering menggunakan pakian adat Lamaholot yang sudah dimodifikasi menjadi baju,kebaya dan atau rok pada acara acara resmi kenegaraan.
Langkah ini menyadarkan kita sebagai pemilik pakian adat Lamaholot yang begitu kaya untuk berefleksi dan bersama – sama bergerak untuk mencintai adat budaya kita, mencintai pakian adat kita. Kita harus bangga mengenakan pakian adat Lamaholot. Pakian adat Lamaholot harus menjadi kebanggan dan menjadi daya tarik tersendiri bagi siapa saja yang datang berkunjung ke Flores Timur.
Jika setiap warga sudah menyadari akan pentingnya mengenakan busana Lamaholot, bukan tidak mungkin, usaha – usaha kreatif yang dibangun oleh ibu- ibu di Flores Timur dalam mengembangkan usaha menenun busana Lamaholot bisa berkembang dan dari sisi perekonomian dapat terdongkrak. (Maksimus Masan Kian)  

1 komentar: