Kamis, 06 Juli 2017

Bupati Flotim Disambut dengan Tari Perang(Saat Menghadiri Halal Bi Halal di Kecamatan Witihama)



Sejak pagi, tidak seperti pagi- pagi sebelumnya, Selasa (4/7/17) duaribuan umat Islam dan Katolik se Kecamatan Witihama sudah berkumpul di Namatukan. Namatukan ( tempat berkumpul atau berhimpunya semua kekuatan lewo;kampung). Namatukan tempat di Jantung Kecamatan Witihama. Tempat ini biasanya, dimanfaatkan untuk berkumpul bersama, bermusyawarah dan menggelar kegiatan umum lainnya.



Umat Islam lebih dulu memadati pelataran Namatukan, persis disamping Mesjid Besar At- Taqwa Witihama,  Desa Oringbele Kecamatan Witihama. Sementara tak jauh dari tempat ini, sekitar 50 meter umat Katolik sudah berkumpul di Pelataran Gereja Paroki Pembatu Abadi Witihama. Gereja dan Mesjid di Witihama dibangun berdekatan. Oleh leluhur nenek moyang di Witihama kala itu, menurut tutur yang turun temurun, dulu saat pembangunan Mesjid, umat Katolik bergotong royong bersama umat islam untuk sama – sama membangun. Sebaliknya saat umat Katolik membangun gereja, umat Islam ramai – ramai bergotong royong dengan umat katolik untuk membangun gereja. Hingga saat ini, gotong royong yang seperti ini tetap ada dan terus berlanjut.


Umat Katolik yang sudah berkumpul di Pelataran Gereja, dibawah pimpinan Pastor Paroki, Romo Amatus Witak, PR, Tokoh Agama Arnol          Sabon bergerak menuju ke Namatukan pusat silaturahmi antara umat katolik dan islam. Di Namatukan, sudah berjejer umat Islam yang siap menyambut Umat Katolik. Salam – salaman, saling sapa, berpelukan antara sesama satu rahim beda agama ini. Rahim Lamaholot  yang telah mengikat kuat tali persaudaraan beratus- ratus tahun lamanya.

Diatas duaribuan umat yang sudah berkumpul di Namatukan sebagian mengarahkan perhatian ke pintu masuk Kecamatan Witihama menanti kehadiran Bupati Flores Timur (Flotim) Antonius Gege Hadjon. Sebagian lainnya mengikuti acara – acara hiburan rohani yang ditampilkan secara bergilir dari masing- masing desa Se- Witihama termasuk di desa tetangga.
Bupati Flotim yang ditunggu tiba bersama rombongan Anggota DPRD Flores Timur Sahar Libu Pati, Polikarpus Blolo,  Akhmad Muktar, Dandim Larantuka Anggota DPRD NTT Anwar Hajral disambut dengan tarian perang (Hedung). Sebelumnya diterima secara adat dengan menyuguhkan sirih pinang, meneguk tuak (minuman khas Adonara), dan pengalungan selendang adat.
Tari Perang adalah sebuah Tarian Adat Flores Timur khususnya di Pulau Adonara yang bermakna kemenangan. Dari kata hedung (menang). Tarian tradisonal ini dibawahkan oleh penari pria dan juga wanita. Menurut cerita, dulu di Adonara sering terjadi perang antar suku dan kampung. Tarian ini dibawhkan sebelum berangkat Perang  untuk keselamatan saat perang dan saat pulang dari medan perang. Penyambutan mereka yang mengikuti perang sebagai pahlawan.  

Dewasa ini, Tari Perang dibawahkan untuk menyambut tamu terhormat. Bupati Flotim Anton Hadjon bersama rombongan hari itu menjadi tamu terhormat. Khusus untuk Bupati Flotim Anton Hadjon, Tari Perang yang dibawahkan oleh warga Witihama sebagai simbol penyambutan seorang pahlawan yang baru memenangkan “perang” Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Flores Timur Periode 2017- 2022 bersama Wakil Bupati Agustinus Payong Boli. 

Anton Hadjon pada kesempatan itu, dihadapan Warga Witihama menyampaikan terima kasih atas dukungan warga dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kemarin. “Terima kasih ini, tidak hanya saya alamatkan kepada warga yang memilih kami, tetapi untuk semua warga. Pilkada sudah usai, dan perbedaan itu sudah selesai. Momen hari ini sangat baik untuk menyatukan kembali perbedaan – perbedaan yang ada menjelang Pilkada kemarin. Saatnya kita membangun. Modal untuk bisa membangun adalah kerja sama dan dukungan dari segenap warga sekalian. Tidak ada lagi “Bereun” yang ada adalah “Bereun Senaren”,” tandas Anton Hadjon.(Maksi Masan Kian)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar