Senin, 17 Juli 2017

Tolong Tertibkan Kapal Motor, Penyeberangan Larantuka – Tobilota

“Tolong tertibkan Kapal Motor penyeberangan Larantuka menuju Tobilota, dan sebaliknya dari Tobilota ke Larantuka. Alternatif penyeberangan ini sudah tidak memperhatikan kenyamanan dan keselamatan penumpangnya. Dapat dibayangkan, sekali jalan kapal sekecil ini memuat diatas sepuluh (10) sepeda motor. Bagian belakang dan depan terisi penuh dengan sepeda motor, sementara kami, penumpang (manusia) harus mencari tempat dan berdiri diantara selah- selah sepeda motor. Sungguh tidak nyaman. Kenyamanan dan keselamatan seperti diabaikan. Demikian komentar Marsel Koli, salah satu Penumpang Kapal Motor rute Tobilota – Larantuka Sabtu pagi (15/7/17) di Pelabuhan Larantuka.
            Menurut Marsel, ada banyak hal yang mesti mendapat perhatian dalam hubungan dengan penyeberangan menggunakan kapal motor. “ Misalnya, selain muatan di atas kapal, waktu tunggu sejak datang hingga berangkat bisa sampai satu jam atau diatas dari itu. Ini sungguh tidak memberi kenyamanan. Mengapa? Karena kita yang melalui jalur alternatif ini, pada umumnya sedang dalam urusan yang membutuhkan waktu yang tidak lama. Dulu hanya 5-7 sepeda motor langsung jalan, sehingga waktu tunggu tidak terlalu lama. Jalur ini menjadi jalur alternatif yang sering dilalui warga Adonara jika ada urusan mendadak. Sekarang ini tidak lagi. Kita harus menunggu hingga satu jam bahkan lebih, karena pemilik kapal menunggu penumpang yang memiliki kendaraan sepeda motor hingga bagian kapal terisi penuh bagian depan dan belakang barulah motor jalan, kesannya sangat buruk! Marsel  berharap,  semoga ada penertiban dan diberlakukan kembali seperti dulu, yakni muatan 5-7 motor langsung jalan demi kenyamanan penumpang.

Jembatan Palang Merah Bisa menjadi Solusi
            Pendapat lain, datang dari salah satu penumpang yang tidak mau namanya disebut. Ia mengatakan  jika penyeberangan laut tidak memberikan kenyamanan untuk penumpang khusunya penyeberangan alternatif  Larantuka – Tobilota dan Pante Palo (Larantuka)- Tanah Merah (Adonara) maka, Jembatan Palang Merah bisa menjadi solusinya. “Jika penyeberangan laut tidak lagi memberi kenyamanan, khususnya bagi warga Adonara yang selalu menggunakan penyeberangan laut, jembatan Palang Merah yang selama ini digadang- gadang, bisa menjadi solusi untuk memberi kenyamanan dan keselamatan dalam penyeberangan,’katanya.
            Sambil menunggu penertiban oleh pihak terkait untuk kurun waktu jangka pendek dan pembuatan jembatan palang merah dalam kurun waktu jangka panjang, sebagai penumpang memang harus waspada setiap kali melakukan penyeberangan. Bapa Ibu warga Flores Timur yang pernah melakukan penyeberangan menggunakan kapal motor Larantuka – Tobilota dan sebaliknya maupun di Pante Palo- Tanah Merah tentu tahu, apa jaminan keselamatan saat menumpang berada dalam kapal itu. (Kbf)
           



Tidak ada komentar:

Posting Komentar