"Saat ini, untuk baca koran saja susah.
Suatu waktu, kebiasaan baca koran bisa saja hilang. Dunia bergerak begitu
cepat. Cepat sekali. Kita hampir tergilas dengan arus perubahan ini.Teknologi
berkembang begitu pesat dan pengaruhnya cukup besar. Hadirnya teknologi
informasi,berkembangnya media sosial, memberi tantangan sendiri karena
teknologi saat ini tidak saja menawarkan sisi positif tetapi sisi lain ada
dampak negatifnya. Gerakan Literasi, membangun
kembali semangat membaca dan menulis, penting untuk digiatkan.Guru mengambil
peran penting dititik ini. Guru menjadi teladan dan contoh bagi siswa. Gerakan
Literasi menumbuhkan karakter anak yang mulia. Guru tidak saja menjalankan
tugas sebagai guru mata pelajaran, tetapi jauh dari itu menciptakan kreasi -
kreasi yang mampu membentuk karakter siswa yang kreatif, memiliki etos kerja
yang tinggi, jujur, tangungjawab dan tentu juga memiliki jiwa kompetitif.
Anak tidak sekedar diberi Pekerjaan Rumah (PR)
Matematika atau mata pelajaran lain semata, anak juga bisa diberi PR membaca,
mengunjungi tetangga yang sakit, teman yang sakit atau kegiatan sosial lainnya.
Pemerintah telah menyiapkan(membangun) banyak
dari sisi fisik mulai dari jalan, jembatan, gedung, dan lainya saatnya kita
membangun juga SDM agar tak kalah majunya dengan negara lain.
Demikian petikan singkat sambutan Presiden RI
Bapak Jokowi saat membuka Kegiatan Rakorpimnas PGRI di Hotel Sahid Yogyakarta,
Sabtu (22/7/17).
Acara ini dihadiri oleh Presiden RI dan Ibu,
Menteri Pendidikan Nasional, Ketua PGRI Pusat, Gubernur DKI Yogyakarta,
Gubernur Kepri, Pengurus PGRI se- Indonesia berjumlah 2000 peserta dan Pengurus
PGRI dari Malaysia, Singapura, Brunaidarusalam, dan Turki.
Acara selingan diisi kelompok okestra dari
Sekolah Menengah Kesenian (SMK) Kasihan II Yogyakarta (Maksimus Masan Kian)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar